31.8 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Posko Pengaduan Pedagang Pasar Johar Belum Dibuka, Pedagang Kecele

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, SemarangPosko pengaduan pedagang Johar yang sedianya akan dibuka mulai Senin (4/10/2021) kemarin, belum bisa terealisasi. Posko baru akan dibuka mulai Selasa (5/10/2021) hari ini di Kantor Dinas Pedagangan (Disdag) lantai 3.

Padahal sesuai hasil audiensi Persatuan Pedagang dan Jasa Pasar (PPJP) Johar dengan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, seharusnya posko pengaduan dibuka mulai Senin kemarin di Pasar Johar Tengah.

Pantauan koran ini, sejumlah pedagang kecele ketika mendatangi Pasar Johar Tengah untuk melakukan pengaduan. Mereka nampak kesal karena sesampainya di pasar yang merupakan cagar budaya ini tidak ada pendirian posko sesuai hasil audiensi.

“Ini sepi, katanya petugas tadi dipindah ke dinas, padahal sudah jauh-jauh, tapi malah poskonya nggak ada,” keluh salah satu pedagang.

Seorang petugas sekuriti di Pasar Johar Tengah mengakui jika banyak pedagang yang kecele. Sekitar pukul 09.00 pagi, ada puluhan pedagang yang datang untuk klarifikasi di posko pengaduan ini, namun urung dilakukan karena dipindah ke Disdag. “Tadi instruksi dari dinas dipindahkan ke kantor, bukan di Johar,” katanya.

Sekretaris Disdag Mujoko Raharjo menjelaskan, jika posko pengaduan dan penataan akan mulai dibuka Selasa (5/10/2021) hari ini di lantai 3 Kantor Disdag. Posko ini untuk menampung keluhan pedagang yang masih menjumpai persoalan mengenai penataan Pasar Johar.

“Akan dibuka besok (hari ini, Red) dan akan dilakukan di Kantor Disdag,” katanya saat ditemui RADARSEMARANG.COM, Senin (4/10/2021).

Ia menjelaskan, posko bisa melayani semua keluhan pedagang. Misalnya, pedagang belum mendapatkan notifikasi lapak, padahal dinas telah mengirim ke nomor masing-masing pedagang. Selain itu juga keluhan lain. Misalnya pedagang yang harusnya mendapatkan kios malah mendapatkan los.

“Kalau yang belum dapat notifikasi, mungkin karena HP model lama, bukan Android. Jadi, tidak masuk. Kita juga akomodir salah upload data, misalnya los dapat kios, DT malah dapat kios. Nah kalau ada yang seperti ini akan kami pending dulu. Yang tidak sesuai ini kami akan rapatkan, dan hasilnya nanti diumumkan,” tuturnya.

Ia meminta pedagang juga legowo karena kapasitas bangunan cagar budaya saat ini berkurang. Contohnya saja, Johar Utara yang dulu bisa menampung  1.200 pedagang, kini hanya 418 pedagang. Pihaknya juga melayani pembuatan berita acara penyerahan kunci untuk kios dan penyerahan los dan DT.

“Layanan ini juga dipindah ke kantor, nah kalau sudah dapat berita acara bisa pindah. Namun kayaknya pedagang pengin pindah bareng,” tambahnya.

Padahal Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi sebelumnya menginginkan pedagang sudah bisa masuk maksimal 10 Oktober 2021. Meskipun ada deadline pedagang harus pindah, menurut Mujoko, tidak akan ada sanksi kepada para pedagang.

“Kalau bisa pindah lebih cepat ini lebih baik, apalagi dari Pemerintah Pusat ingin Johar segera ditempati dan mendukung apa yang dilakukan Disdag. Karena sudah diserahkan, anggaran perawatan juga sudah ditanggung pemkot,” katanya.

Dari 3.802 pedagang, sudah ada 550 pedagang yang mendapatkan berita acara dan bisa menempati Pasar Johar Cagar Budaya dan Kanjengan. Pihaknya pun mendorong pedagang yang sudah klir bisa langsung menempati lapaknya.

“Jumlah 550 ini untuk tiga blok yang siap, yakni Johar Tengah, Utara, dan Kanjengan. Kami masih menunggu proses berita acara ini selesai,” ujarnya. (den/aro)

 

 


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya