RADARSEMARANG.COM, Semarang – Puluhan pedagang Pasar Johar sambil membawa handphone mondar-mandir mencari lapak di dalam Pasar Johar yang sudah siap ditempati Sabtu (25/9/2021) kemarin.
Mereka kebingungan mencari lapak dari ratusan lapak di Pasar Johar. Mereka berusaha mencocokkan nomor lapak yang didapatkannya melalui pesan whatsapp dari Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Semarang.
Perlu diketahui, para pedagang lama yang datanya sudah terverifikasi itulah yang berhak mendapatkan lapak. Pembagian lapaknya melalui pengundian online yang dilakukan Kamis (23/9/2021) dan Jumat (24/9/2021) lalu.
Adi salah seorang pedagang mengaku mendapatkan nomor lapak Jumat (24/9/2021) malam. Ia bersama ibunya siang itu mencari posisi letak persisnya lapak yang akan dia tempati. “Dapetnya di pojokan sini mas,” katanya sambil menunjukkan lapaknya.
Ia belum tahu kapan waktu pindahan ke lokasi baru ini. Apalagi ia juga mengaku agak kurang nyaman setelah mendapatkan lapak yang ukurannya kecil. “Apalagi letaknya juga kurang strategis. Karena di lantai dua,” keluh sang penjual sembako ini.
Hal serupa dirasakan Paimin, ayah Adi. Sebab dulunya warung dagangannya berukuran besar dan luas, namun sekarang terlalu kecil. Apalagi ini juga tidak bisa diubah baik bentuk maupun perluasannya. Kendati begitu, Paimin yang masih memendam rasa kecewa, tetap apresiatif dengan kondisi Pasar Johar sekarang yang lebih tertata rapi. “Ya sekarang lebih bagus dan rapi mas,” ujarnya kepada RADARSEMARANG.COM Sabtu (25/9/2021).
Adi ini terbilang agak susah mencari lokasi lapak barunya. Karena hanya mendapatkan nomor undian yang dikirimkan melalui whatsapp. “Nyarinya susah mas, harus muter-muter kesana kemari dulu,” ucap pria 60 tahun ini.
Waktu ditanya soal waktu untuk membuka lagi kiosnya, Paimin menuturkan bisa dimulai kapan saja. Bahkan sekarang juga bisa. Namun masih melihat kondisi dulu, karena pasar baru ini masih sepi pedagang.
Dalam kesempatan tersebut juga dipantau beberapa pengelola pasar dan petugas keamanan (satpam) yang ada di lokasi. Mereka memantau pedagang yang mencari lapak. Bahkan mereka juga turut membantu pedagang yang kesulitan mencari letak nomor urutnya.
Nur Amin, salah satu pengelola pasar mengatakan, pedagang sudah diperbolehkan pindah ke lokasi baru. Namun saat ini para pedagang belum ada yang mulai pindah. Mereka hanya baru melihat-lihat dan mencocokkan nomor lapaknya.
Kendati begitu, dalam kesempatan tersebut masih banyak pedagang yang merasa pengundian online tersebut tidak transparan. Mereka merasa tidak puas langsung mendapat notifikasi jatah nomor lapak tanpa mengetahui proses pengundiannya. “Proses pengundiannya saya tidak tahu mas, tiba-tiba sudah dapat notifikasi nomor lapak ini,” tutur Nia, penjual roti di Pasar Johar.
Nia mengatakan, meski sudah mendapatkan nomor, ia masih harus menunggu informasi selanjutnya dari pihak yang berwenang mengenai proses pemindahan jualan.
Pedagang lain masih mengeluhkan besaran lapak yang tak sama seperti dulu. Mulanya lapak bisa dipasang rolling door dan terdapat lemari untuk menyimpan barang dagangan agar tetap aman. Tapi kali ini pedagang belum diperbolehkan menambah atau mengurangi elemen pada lapak masing-masing.
“Saya hanya jual bawang jadi mudah menyesuaikan. Kalau yang jualan pakaian bakal susah, masang paku buat gantung pakaian saja nggak boleh,” kata Lilik kepada RADARSEMARANG.COM.
Meski begitu, ada pula yang merasa puas dengan lapak baru ini. “Saya sendiri senang dengan tempat yang sekarang. Selain sama posisinya dengan dulu, ukuran jalannya lebih lebar. Jadi orang belanja tidak perlu berdesak-desakan,” ungkap Anwar, penjual buku pelajaran.
Demikian juga dengan Arifin, penjual pakaian. Ia cukup puas karena sudah mendapatkan bagian atas pengundian lapak. “Karena saya dari awal memang tidak berekspektasi tinggi,” kata pria berumur 38 ini. (cr7/mg12/mg17/ida)