RADARSEMARANG.COM, Semarang – Kampung Miroto Paru-Parune Kutho kurang mendapatkan perawatan yang optimal. Kondisinya terlihat tak terawat. Bahkan, terdapat pot tanaman yang mulai retak dan tanamannya banyak yang layu.
Kampung Miroto Paru-parune Kutho terletak di RW3, Kelurahan Miroto, Semarang Tengah. Berdiri pada tahun 2017 di atas lahan seluas 50 meter persegi. Dulunya taman tersebut diharapkan mampu menjadi paru-paru di tengah kota.
Staf Administrasi Umum Kelurahan Miroto Eny Nurjanah menjelaskan, banyak warga yang menanam berbagai jenis tanaman ketika awal dibentuk Kampung Miroto Paru-Parune Kutho. Semula kampung tersebut terlihat rimbun dan asri.
Bahkan, Kelurahan Miroto pernah mengadakan pementasan wayang di lapangan, tepatnya berada di depan Kantor Kecamatan Semarang Tengah. Pedagang boleh berjualan di pinggir taman. Namun, lambat laun kepedulian warga menjadi berkurang.
“Mungkin karena warga di sini sibuk dan ditambah kemarin pandemi Covid-19. Akibatnya, tidak ada waktu untuk memelihara tanaman,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM Selasa (21/9/2021).
Kendati demikian, Kelurahan Miroto akan mengajukan proposal melalui musyawaran rencana pembangunan (Musrenbang) tahun 2021 ini guna pembenahan taman yang menjadi ciri khas Kampung Miroto Paru-parune Kutho. Rencananya ada anggaran untuk perawatan taman juga. Saat ini masih belum dianggarkan. “Semoga warga lebih peduli dan ikut merawat Kampung Miroto Paru-parune Kutho setelah pembenahan taman,” katanya. (cr6/ida)