RADARSEMARANG.COM, Semarang – Nasib tragis menimpa Nurul Huda, istri, dan anaknya yang masih berusia tiga bulan. Ketiganya tewas seketika dalam kecelakaan karambol yang terjadi di ‘jalur tengkorak’ Jalan Imam Suparto, Sigar Bencah, Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang, Kamis (9/9/2021) sekitar pukul 11.00.
Dalam kecelakaan itu, motor Honda Vario yang dikendarai Nurul Huda diseruduk truk tangki air yang mengalami rem blong dari arah belakang. . Mereka tercatat sebagai warga Blora.
Selain menabrak motor Nurul Huda, truk tangki warna kuning yang melaju di jalanan menurun Sigar Bencah ini juga menghantam tiga mobil, dan dua pengendara motor lainnya.
“Korban satu keluarga, bapak, ibu, dan anaknya masih balita. Ada satu lagi korban seorang bapak yang boncengan sepeda motor sama anaknya. Kalau anaknya hanya luka-luka,” ungkap Babinsa Kelurahan Bulusan Sertu Sajuri kepada RADARSEMARANG.COM di lokasi kejadian, Kamis (9/9/2021).
Seorang korban lagi, Soni Arifianto, warga Meteseh, Kecamatan Tembalang. Saat kejadian, ia mengendarai motor Yamaha NMAX.
“Tadi (9/9/2021) ada empat korban lain yang hanya luka-luka. Yang empat orang ini, ada beberapa yang mau berangkat vaksin ke Kelurahan Bulusan,” jelasnya.
Selain kedua motor korban, kendaraan yang terlibat kecelakaan maut ini adalah truk tangki Mitsubishi Canter yang disopiri Agus Sutanto, warga Kedungjaran, Sragi, Kabupaten Pekalongan; mobil Honda Brio yang dikemudikan Furi Farahdella, mahasiswi warga Gondang Timur, Tembalang, serta mobil Daihatsu Grand Max yang dikemudikan Sulatin, warga Tunjungan, Blora.
Kendaraan nahas lainnya adalah mobil Toyota Avanza yang dikemudikan Fajar Satriotomo, warga Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur, dan motor Yamaha NMAX yang dikendarai Syaiful Deddy S, warga Kembangarum, Semarang Barat.
Kecelakaan karambol ini bermula saat truk tangki air melaju dari arah Bulusan menuju Meteseh, atau barat ke timur. Sampai di tikungan jalan, persisnya di depan makam Mbah Jalak yang dikenal wingit, tiba-tiba laju truk tangki hilang kendali. Kondisi ini membuat sopir truk tangki, Agus Sutanto, panik. Ia coba menginjak pedal rem, namun sudah tak berfungsi.
“Informasinya saat melintas di depan makam itu masuk gigi satu. Setelah makam Mbah Jalak, mau dimasukkan ke gigi dua, tapi gak bisa. Kemudian dikembalikan ke gigi satu lagi, tapi juga nggak bisa. Akhirnya truk melaju dalam posisi perseneling netral,” jelas Lettu Sajuri.
Tanpa terkendali, truk tangki menabrak mobil Honda Brio putih di depannya. Mobil Brio yang disopiri mahasiswi itu pun nyungsep ke semak-semak di kiri jalan. Beruntung, pengemudi Brio, Furi Farahdella, selamat dari maut. Hanya saja, mobilnya mengalami rusak berat.
“Kemudian truk menyambar motor Vario yang dikendarai satu keluarga. Motor sampai keseret kurang lebih satu meter,” katanya.
Pengendara Vario itu tergeletak berdarah-darah di tengah jalan. Hal ini membuat histeris sejumlah pengguna jalan yang melintas di lokasi kejadian.
Saiful, korban selamat warga Manyaran, Semarang Barat mengakui, saat terjadi kecelakaan, ia melaju dari arah berlawanan, yakni timur ke barat. Pria yang bekerja sebagai mekanik kendaraan ini sempat menghindari truk tangki air yang melaju tak terkendali.
“Dari arah atas, ada truk tangki yang remnya blong. Truk tangki nabrak (pengendara) di sisi kiri, lalu di sisi kanan. Kalau tadi saya tidak minggir ke kanan, saya bakal ditabrak juga. Alhamdulillah saya hanya tersenggol sedikit hingga terpental. Saya mengalami luka tidak parah. Hanya luka lecet di tangan dan kaki,” katanya.
Dikatakan, pengendara motor yang meninggal melaju di jalur kanan, dari arah berlawanan. “Mungkin pengendara motor itu melaju di depan truk tangki atau melaju searah. Karena tadi saya lihat posisinya di kanan saya,” ujarnya.
Truk tangki baru berhenti setelah menabrak mobil Toyota Avanza di depannya. Mobil Avanza yang dikemudikan Fajar Satriotomo terpelanting ke kiri jalan hingga menbrak pohon. Sedangkan truk tangki terguling, dengan posisi hampir menutup jalan raya tersebut. Akibatnya, arus lalulintas mengalami kemacetan.
Petugas Satlantas Polrestabes Semarang, termasuk Kasatlantas AKBP Sigit dan anggotanya kemarin mendatangi lokasi kejadian, dan mengatur arus lalulintas yang tersendat.
“Tidak sampai 20 menit, anggota sudah sampai TKP. Ada anggota Unit Lakalantas Polrestabes Semarang, Polsek Tembalang, dan Koramil setempat, dibantu relawan dan Bankom Semarang. Kami mengevakuasi semua kendaraan yang terlibat kecelakaan, baik roda empat maupun roda dua,” kata Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP Sigit kepada RADARSEMARANG.COM.
Sigit menjelaskan, pihaknya telah telah meminta keterangan saksi dan sopir truk tangki air. Menurut keterangan sopir truk tangki, jelas Sigit, saat kejadian truk tangki mengalami hilang kendali ketika melintas sebelum tikungan yang kontur jalannya menurun tajam. Hingga akhirnya menabrak kendaraan baik dari arah sama, maupun berlawanan.
“Pertama, nyenggol mobil Brio putih lalu truk tangki zigzag ke kiri dan kanan. Sopir truk tangki telah berusaha mengerem, tapi tidak bisa. Akhirnya, terjadi laka karambol ke kanan kiri, begitu sebaliknya,” bebernya.
“Ini posisi yang tidak menguntungkan, karena lokasi jalan menurun. Untuk korban meninggal, salah satunya anak balita,” sambungnya.
Akibat kecelakaan ini, truk tangki air rusak parah di bodi depan, kaca depan pecah dan bodi kanan tergores. Untuk mobil Honda Brio memgalami rusak pada bodi depan dan belakang ringsek. Mobil Daihatsu Grand Max rusak pada bodi depan dan belakang ringsek. Mobil Toyota Avanza rusak pada stoplam kanan pecah, dan bodi depan ringsek.
Untuk motor Yamaha NMAX nopol H 5748 BBG rusak pada bodi depan kanan dan belakang pecah. Honda Vario nopol K 2955 GY mengalami ringsek. Motor Yamaha NMAX nopol H 3789 BNF rusak pada bodi tengah pecah. Proses evakuasi truk tangki sendiri dilakukan dengan ditarik menggunakan dua mobil derek.
“Selama proses evakuasi, kami melakukan rekayasa lalulintas di jalan ini, baik dari arah Tembalang maupun arah sebaliknya, kita putar arahkan,” katanya. (mha/aro)