RADARSEMARANG.COM, Semarang – Ibu hamil (bumil) menjadi sasaran vaksinasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang. Vaksinasi ini dilakukan lantaran petunjuk teknis (juknis) dari Kemenkes sudah turun belum lama ini.
Kepala Dinkes Kota Semarang M Abdul Hakam menjelaskan, jika bumil menjadi prioritas lantaran masuk dalam kelompok rentan. Vaksinasi, kata dia, dimulai Kamis (19/8/2021) kemarin di Kelurahan Sendangguwo, Kecamatan Tembalang. Selain itu, vaksinasi ibu hamil juga dilakukan di 19 Puskesmas di Kota Semarang.
“Bumil ini masuk kelompok rentan, vaksinasi sudah kita mulai hari ini (kemarin, Red),” katanya kepada RADARSEMARANG.COM, Kamis (19/8/2021).
Dari data yang dimiliki Dinkes, kata dia, tercatat 639 ibu hamil terpapar Covid-19 selama Januari hingga 1 Agustus 2021. Kemudian, kasus pada ibu nifas sebanyak 34 orang. Sebanyak 27 bayi, dan 192 balita juga terpapar Covid-19 selama periode yang sama.”Kasus kemarin jadi pengalaman, Juni-Juli kasusnya tinggi bumil terpapar. Jadi, kita lakukan perlindungan dengan vaksinasi,” ujarnya.
Total ada sebanyak 3.600 bumil di Semarang yang masuk kriteria bisa dilakukan vaksinasi. Menurut Hakam, syarat bisa mendapatkan vaksin sendiri adalah usia kehamilan mulai 13 minggu atau trimester kedua hingga ketiga. “Kita lakukan sesuai juknis, langsung kami alokasikan logistik vaksin yang tersedia,” terang Hakam.
Ditambahkan, vaksinasi ibu hamil secara teori boleh menggunakan vaksin Moderna, Sinovac, dan Pfizer. Namun stok yang tersedia adalah Sinovac dan Moderna. Vaksin Moderna, kata dia, punya efek samping mual dan muntah. “Demi keamanan dan kenyamanan, Dinkes memilih Sinovac untuk vaksinasi ibu hamil,”katanya.
Disinggung vaksinasi ibu menyusui, Hakam menjelaskan jika vaksinasi sudah dilakukan karena masuk kategori kelompok sasaran tertentu. Misalnya, kelompok tenaga kesehatan (nakes), kelompok tenaga pendidik, dan kelompok lainnya.
“Bumil yang divaksin, nggak boleh saat flu, batuk, demam atau kurang sehat. Serta tekanan darahnya juga harus normal,” bebernya.
Camat Tambalang Kusrin mengatakan, vaksinasi bumil dan masyarakat umum kemarin dilakukan di balai RW 2 Kelurahan Sendangguwo. Tersedia 500 stok vaksin.”Stok untuk bumil ada 100, sisanya untuk umum. Bumil yang ikut tadi, usia kandungannya enam bulan ke atas,” katanya.
Vaksinasi di wilayahnya, lanjut dia, dilakukan bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) dan eksekusinya dilakukan oleh Dinkes. Adanya vaksinasi ini, diharapkan bisa melindungi mereka dan calon bayi dari paparan Covid-19.
“Syaratnya bawa buku KIA, KTP, dan nomor telepon. Jadi, ibunya divaksin, bayi dalam kandungannya ikut kena vaksinnya juga. Semoga saja tidak ada lagi ibu hamil yang terkena Covid-19,” harapnya.
Terpisah, Kepala UPTD Puskesmas Bugangan Samsudin mengungkapkan, sejak dibuka vaksinasi, animo para ibu hamil cukup tinggi. “Alhamdulillah lumayan tinggi antusiasme dari ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Bugangan ini. Hari ini (kemarin) sudah ada 13 ibu hamil yang lolos disuntik vaksin,” ujarnya.
Beberapa ibu hamil, menurutnya, ada yang masih khawatir suntikan vaksin akan mempengaruhi janin dalam kandungan. Praktis, pihak puskesmas harus memberikan edukasi lagi bagi ibu hamil. Meskipun berdasarkan studi penelitian vaksin yang disuntikkan kepada ibu hamil tidak akan berpengaruh pada janin. Sehingga tidak ada alasan ibu hamil takut divaksin, karena tidak akan mengganggu kondisi kehamilannya.
Salah satu ibu hamil, Erni, 32, mengaku, awalnya khawatir saat akan divaksin. Sampai akhirnya ia bertanya kepada dokter kandungan, dan diperbolehkan untuk vaksin. Ia berharap setelah divaksin membuat dirinya kebal terhadap virus korona. “Semoga nanti bisa lahiran dengan selamat,” harapnya. (den/cr5/aro)