RADARSEMARANG.COM, Semarang – Sejak Rabu (28/7/2021) lalu, KRI dr Soeharso 990 bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Kapal bantu rumah sakit di bawah jajaran Satuan Kapal Bantu Koarmada II ini bersandar di Demarga Samudera 02 mempunyai misi membantu pemenuhan kebutuhan oksigen gratis di Jawa Tengah. Kapal ini memiliki panjang 122 meter, daya angkut sebesar 11.300 ton, berbobot mati 2.480 ton, serta kecepatan maksimum 15 knot. Ciri khas lainnya berupa Dockwell yang dapat dijadikan sebagaimana layaknya dock terapung untuk dua buah LCU-23M.
Wartawan RADARSEMARANG.COM kemarin (29/7/2021) mendapat kesempatan menaiki kapal yang sebelumnya memiliki nama KRI Tanjung Dalpele 972 tersebut. Koran ini diajak keliling di dalam kapal. Ruangan dan fasilitasnya tampak bersih dan rapi. Peralatannya pun sangat lengkap. Tiap ruangan sudah terbagi seperti rumah sakit di darat pada umumnya. Kapal ini memiliki dua Helli Pad yang mampu menampung dua helikopter secara bersamaan. Juga dilengkapi meriam 57mm, dan 2 unit senjata Metraliur.
Mobilitas kapal ini cukup tinggi, karena dilengkapi dengan Stern Ramp dan Side Ramp. Selain itu, kapal tersebut dilengkapi dengan fasilitas kesehatan mulai dari ruang bedah, x- ray, ruang ICU, poliklinik, penunjang klinik hingga fasilitas tempat tidur dan ruang perawatan. Fasilitas akomodasi di kapal ini dirancang untuk mampu menampung 75 orang ABK, 65 orang tenaga paramedis, 40 atau 100 orang pasien dalam keadaan darurat, serta 400 orang pasukan. Selama koran ini berkeliling, beberapa kali petugas menurunkan puluhan tabung oksigen besar dan kecil ke dermaga. Di bawah, petugas sudah menunggu, dan mobil rumah sakit yang akan mengangkut tabung oksigen sudah stand by.
Komandan KRI dr Soeharso, Letkol laut (P) Choirul Arif, mengatakan, kali ini kapal dr Soeharso diperintahkan ke Kota Semarang untuk menyuplai oksigen. Sebelumnya, kapal tersebut telah melaksanakan misi serupa di Surabaya. “Kru KRI dr Soeharso jumlahnya 110 orang. Kami memiliki misi membantu suplai oksigen,” kata Choirul, Kamis (29/7/2021).
Dikatakan, kapal tersebut dilengkapi generator yang mampu memproduksi oksigen sendiri. Oksigen yang diproduksi bersumber dari udara bebas. “Jadi, ada alat namanya kompresor, mengambil udara dari luar, yang selanjutnya dimasukkan ke dalam alat pengisap. Pada alat pengisap itulah yang menguraikan senyawa bukan oksigen. Lalu senyawa oksigen itu ditampung di dalam tabung penampungan oksigen, dan distribusikan di ruang distribusi oksigen” jelasnya.
Pada ruang distribusi oksigen, lanjut dia, terdapat empat titik pengisian tabung oksigen. Satu titik mampu mengisi tabung oksigen berukuran 6 ribu liter selama satu jam. “Namun jika pengisian dilakukan secara paralel di empat titik pengisian oksigen, membutuhkan waktu 6-7 jam. Dalam waktu satu hari, bisa mengisi hingga 15 tabung oksigen berukuran 6 ribu liter. Bahkan kemarin karena di dalam tabung masih ada oksigen, kami bisa mengisi sebanyak 25 tabung,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, sebelum melaksanakan misi penyediaan oksigen, KRI dr Soeharso merupakan kapal bantu rumah sakit. Kapal tersebut, selain melaksanakan operasi perang, juga melayani bantuan maupun tindakan medis.
“Kami melaksanakan bantuan maupun tindakan medis. Pernah terlibat juga dalam sejumlah operasi kemanusiaan, seperti bencana tsunami di Aceh tahun 2004, lalu gempa Sumatera Barat tahun 2009, dan penanganan kabut asap Kalimantan tahun 2015. KRI ini juga dilepas Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam operasi kemanusiaan di Wamena pada 2019 lalu,” ungkapnya.
Menurutnya, kapal dr Soeharso berada di bawah Koarmada II, dan dibuat pada 2003. Pangkalan kapal tersebut berada di Surabaya, tepatnya di Markas Komando Armada II. Kapal itu juga digunakan untuk operasi penanggulangan bencana. “Contohnya, melaksanakan operasi penanggulangan bencana di Mamuju, Sulawesi Barat,” tuturnya.
Ia menjelaskan, KRI dr Soeharso berada di Kota Semarang hingga suplai kebutuhan oksigen di Jawa Tengah terpenuhi. Menurut Kepala Satuan TNI Angkatan Laut (KSAL), kutip dia, tidak menutup kemungkinan kapal dikirim selain Pulau Jawa. “Namun untuk saat ini konsentrasi bantuan oksigen di Pulau Jawa,” tutur dia.
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Semarang Kolonel Laut (P) Nazarudin menambahkan, KRI dr Soeharso dikirim oleh pemerintah melalui TNI di bawah Koarmada II untuk menanggulangi pandemi Covid-19 di Jawa Tengah.
Lanal Semarang seusai tugas dan fungsinya menyiapkan dukungan logistik dan administrasi serta pangkalan untuk KRI dr Soeharso. “KRI dr Soeharso dapat memasok oksigen segar dengan kemampuan dalam sehari 20 sampai 25 tabung,” bebernya. (cr5/aro)