RADARSEMARANG.COM, Semarang – Mal Plasa Simpang Lima mulai sepi baik dari pengunjung maupun pedagang. Banyak gerai di beberapa lantai mal yang tutup dan bertuliskan ‘disewakan’. Bahkan beberapa eskalator dimatikan.
Salah satu penunggu toko yang lokasinya berdekatan dengan gerai yang ditutup, Sulastri mengatakan, tidak begitu tahu mengenai alasan toko mereka ditutup. Namun ia menengarai karena sepi pengunjung. Akhirnya memilih untuk pergi dan menyewakan kiosnya.
“Kalau saya sendiri memilih bertahan. Karena kalau tidak disini mau dimana lagi,” kata Sulastri kepada RADARSEMARANG.COM.
Memang berdasarkan pantauan RADARSEMARANG.COM, beberapa lorong terlihat sepi dan beberapa gerai yang berjejer tak berpenghuni. Hanya ada beberapa pengunjung di gerai service laptop.
Tak hanya itu, setelah adanya pemberlakuan penutupan beberapa ruas jalan di Kota Semarang. pusat perbelanjaan yang didominasi barang elektronik ini terpengaruh. Omzet pedagang berkurang drastis.
“Dampak penutupan jalan membuat penjualan turun. Promotor juga banyak yang mengeluh karena susah mencapai target dalam kondisi semacam ini,” kata Sandy, Front Liner Gerai Sinar Mas Selluler Plasa Simpang Lima.
Ia juga mengungkapkan penjualan di beberapa waktu terakhir sudah mengalami peningkatan dibandingkan awal pandemi Covid-19. Namun pada akhir pekan, penjualan justru anjlok akibat minimnya pengunjung Plaza Simpang Lima Semarang.
“Penurunan lumayan signifikan. Dari 80 persen ke 50 persen. Dari biasanya yang bisa menjual 15 unit per hari untuk semua tipe smartphone, sekarang hanya tujuh sampai delapan unit perhari,” ungkapnya.
Untuk menyiasati sepinya pengunjung. Sandy menawarkan transaksi secara daring dan sistem COD. Namun para pekerjanya mengakui cara tersebut hanya menyumbang sedikit penjualan. “Potensi penjualan terbanyak tetap secara offline. Namun kami tetap ikut aturan pemerintah, soalnya lagi rawan penularan Covid-19,” katanya. (cr5/ida)