27 C
Semarang
Tuesday, 17 June 2025

Pemkot Semarang Gandeng UIN Walisongo, Unimus, dan Yayasan Mentari Harapan Bangsa Tambah Ruang Isolasi

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi bergerak cepat dalam mengatasi tingginya bed occupancy rate (BOR) karena tingginya angka positif Covid-19. Termasuk memperketat aturan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) dan menambah ruang Isolasi.

Kali ini Hendi –sapaan akrab wali kota- menjalin kerja sama dengan UIN Walisongo, Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), dan Yayasan Mentari Harapan Bangsa untuk menyediakan tambahan rumah karantina dan sentra vaksinasi.

“Selain penanganan dari sisi medis, kami yang lagi repot hari ini soal tempat tidur. Orang sakit tiba-tiba sedemikian banyak, kapasitas rumah sakit sudah kami tingkatkan, tapi selalu overload,” katanya di sela penandatanganan MoU di UIN Walisongo, Selasa (22/6/2021).

Penandatanganan MoU tersebut dilaksanakan bersama antara Wali Kota Semarang, Rektor UIN Walisongo Prof Dr Imam Taufiq M.Ag, Rektor Unimus Prof Dr Masrukhi M.Pd dan Ketua Yayasan Mentari Harapan Bangsa, Timotius Tanutama. Hendi mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang meminjamkan fasilitasnya untuk dijadikan ruang perawatan pasien Covid-19. “Di saat yang genting seperti ini, 390 tempat tidur ini adalah sebuah keberkahan buat warga Semarang. Khususnya kami Pemkot Semarang,” ujarnya.

Sebanyak 390 tempat tidur ini, kata dia, sebanyak 200 tempat tidur di asrama mahasiswa UIN Walisongo, Ngaliyan. Termasuk aula UIN yang menjadi sentra vaksinasi Kota Semarang bagi warga yang berdomisili di wilayah barat.

Kemudian sebanyak 90 tempat tidur di wilayah Wonolopo, Mijen, tepatnya di Gedung Laboratorium Kesehatan Masyarakat Unimus. Serta Yayasan Mentari Harapan Bangsa yang menyediakan gedung Miracle Healing Center (MHC) di kawasan Marina dengan kapasitas 100 tempat tidur.

Menurut Hendi, dengan penambahan tiga lokasi tersebut melengkapi jumlah penambahan tempat tidur yang sebelumnya telah dilakukan oleh RSDC (Rumah Sakit Darurat Covid) sebanyak 106 kamar dengan 12 ICU, serta penambahan 100 tempat di Balai Diklat Ketileng. “Total ada tambahan sekitar 600 tempat tidur dalam seminggu ini,” imbuh Hendi.

Dirinya berharap dengan penambahan ini, dapat mengatasi persoalan tingginya persentase BOR dan kekurangan tempat tidur yang ada di Kota Semarang. “Saya titip pesan kepada tokoh yang rawuh di sini agar bisa memberikan edukasi kepada keluarga dan masyarakat bahwa pandemi ini belum usai, bahkan semakin berat. Perlu adanya edukasi bersama dan menyadarkan kembali tentang protokol kesehatan dalam setiap aktivitas warga Semarang,” pungkasnya. (den/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya