26 C
Semarang
Saturday, 14 June 2025

54 Kendaraan Pemudik Masuk Semarang Dipaksa Putar Balik

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Sebanyak 54 kendaraan yang masuk Kota Semarang melalui Gerbang Tol Kalikangkung diputar balik petugas. Mereka yang diputar balik juga diwajibkan menjalani rapid tes di tenda kesehatan.

“Sebelum dikeluarkan, harus rapid test. Sehari ini (kemarin) jumlahnya 79 orang. Belum ditemukan yang positif. Rapid test gratis,” ungkap Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP Sigit kepada RADARSEMARANG.COM di lokasi penyekatan Gerbang Tol Kalikangkung, Kamis (6/5/2021).

Di lokasi, tampak petugas gabungan Polri, TNI, Dishub, dan petugas kesehatan. Setiap kendaraan berpelat nomor luar Jawa Tengah yang masuk, diperiksa mulai kelengkapan surat kendaran hingga surat kesehatan.

“Jumlah kendaraan yang diputar balik, ada sembilan kendaraan travel. Itu pagi. Bus boleh kalau ada tanda khusus, karena sudah lulus protokol kesehatan. Siang tadi sekitar 25 kendaraan. Sore tadi itu sekitar 20 kendaraan. Total 54 kendaraan. Paling banyak berpelat nomor Jakarta, yang kedua berpelat nomor F (Bogor),” bebernya.

Sigit menegaskan, di wilayah hukumnya ada sembilan pos penyekatan. Yakni, Mangkang, Darupono, Kalikangkung, Banyumanik, Taman Unyil, Sisemut, Penggaron, Genuksari, dan Cangkiran.  Operasi penyekatan dimulai Kamis (6/5/2021) pukul 00.00. Satlantas Polrestabes Semarang melaksanakan penyekatan di wilayah Gerbang Tol Kalikangkung.

“Di sini istilahnya kita sisa-sisa. Karena di Cipali disekat, kemudian yang menerobos dari Jabar disekat,  dan di Brebes disekat. Kita juga tetap melaksanakan kebijakan pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” jelasnya.

Sebelum kegiatan ini, pihaknya jauh-jauh hari sudah mendata kendaraan yang dari Jakarta menuju Kota Semarang dan sebaliknya. Hasilnya, dalam dua hari terakhir dari Semarang menuju Jakarta terdapat 12.604 kendaraan.  “Hari berikutnya ada penurunan sedikit karena disekat. Jumlahnya 11.810 kendaraan. Sedangkan hari Selasa (4/5/2021) sebanyak 17.959 kendaraan dan hari Rabu (5/5/2021) sebanyak 17.886 kendaraan,” bebernya.

Untuk penyekatan di sembilan titik, Sigit mengatakan telah mencatat dan memeriksa 1.014 kendaraan. Sedangkan untuk hasil koordinasi dengan terminal tipe A Mangkang, sejak 29 April sampai 5 Mei, jumlah bus yang datang sebanyak 234 unit, dengan jumlah penumpang 1.218 orang.

“Keberangkatan dari Semarang menuju luar kota sebanyak 235 bus dengan jumlah penumpang 1.265 orang. Di Stasiun Poncol, untuk penumpang kedatangan 10.013 orang, sedangkan penumpang berangkat 10.948 orang. Jadi beda tipis. Di Stasiun Tawang, penumpang kedatangan 9.687 orang, dan penumpang berangkat 8.548 orang,” jelasnya.

Sementara itu, hari pertama larangan mudik di Kabupaten Semarang, Polres Semarang melakukan imbangan penyekatan berupa pengecekan kesehatan di Rest Area tol Semarang-Bawen KM 429 dan 456. Ditemukan 10 pengendara berpelat luar Semarang yang tidak bisa menunjukkan surat keterangan negatif Covid-19.

Terlihat pengemudi dan penumpang yang terkena operasi langsung diminta melakukan tes swab di tempat.

Kapolres Semarang AKBP Ari Wibowo mengatakan, jika hasilnya reaktif atau positif, pemudik tersebut tidak bisa melanjutkan perjalanan. Tempat karantina yang disediakan Pemerintah Kabupaten Semarang, di antaranya Bapelkes, Rusunawa Pringapus, dan Hotel Garuda Getasan.  “Tentu harus karantina. Kami pastikan tidak bisa melanjutkan perjalanan lagi. Berbahaya. Beberapa mereka berasal dari luar Jawa Tengah sesuai plat nomornya ada dari Jakarta, dan Jawa Timur,”ungkapnya usai pengecekan di Rest Area Semarang-Bawen KM 429, Kamis (6/5/2021).

Kasatlantas Polres Semarang AKP Rendi Johan Prasetyo menambahkan, sebagai langkah antisipasi melonjaknya kunjungan wisata lokal menyusul larangan mudik yang dikeluarkan pemerintah, Polres Semarang telah menyiapkan cara bertindak. Salah satunya dengan berkoordinasi bersama Dinas Pariwisata setempat dan juga pengelola objek wisata. Rekayasa lalulintas tentu dilakukan. Seperti simpang Bawen dan Bandungan. “Sementara di hari pertama masih aman. Weekend nanti yang menjadi prioritas monitoring kami di seluruh titik keramaian Kabupaten Semarang,”katanya.

Terpisah, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat melakukan sidak penyekatan hari pertama di Gerbang Tol Kalikangkung, Kamis (6/5/2021) mengatakan, hingga kemarin

pemudik yang datang ke Jateng masih landai.

Disebutkan, sampai Rabu (5/5/2021) kemarin, total pemudik yang sudah masuk Jateng sesuai aplikasi Jogo Tonggo sebanyak 8.600-an orang. Terbanyak pemudik dari Kabupaten Wonogiri.

Di tempat itu, Ganjar bahkan ikut bersama petugas mencegat semua kendaraan yang masuk ke pintu gerbang tol. Kendaraan berpelat luar kota khususnya Jakarta, Bandung dan sekitarnya, langsung diberhentikan petugas untuk diperiksa kelengkapannya.

“Mau kemana Mas? Mau mudik suratnya sudah lengkap apa belum,” tanya Ganjar pada salah satu pengendara pelat B Jakarta. Ternyata, pengemudi itu berasal dari Pekalongan. Ia menunjukkan KTP yang menunjukkan bahwa memang dari Pekalongan, dan hendak menuju Semarang.

“Ternyata orang Jawa Tengah. Ini ya, KTP alamatnya Pekalongan, dan kendaraannya memang pelat luar Jawa Tengah. Jadi silakan jalan,” katanya. Beberapa penumpang lain yang mobilnya dihentikan petugas juga didatangi Ganjar. Seperti petugas polisi, ia juga ikut mengintrogasi penumpang dalam kendaraan itu.

Namun hanya beberapa kendaraan saja yang melintas di pintu tol Kalikangkung itu. Kondisinya sepi dan tidak ramai seperti hari biasa. Beberapa kendaraan pelat B Jakarta atau luar Jateng yang diberhentikan, semuanya sudah mengantongi surat izin sesuai persyaratan.

“Ternyata landai, sampai hari ini (kemarin) tidak ada peningkatan berarti. Kalau melihat frekuensi seperti ini, Insya’Alah berjalan baik,” terangnya. Artinya, prediksi lonjakan pemudik pada dua hari sebelumnya ternyata tidak terjadi.

Ganjar berharap kondisi ini tetap bertahan hingga tanggal 17 Mei nanti. Ia mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang sudah mengikuti ketentuan untuk tidak mudik. “Peran masyarakat akan sangat membantu. Jadi suasana adem, kami tidak perlu repot membalikkan, kemudian terjadi friksi, saling marah,” tuturnya.

Ia juga meminta petugas kepolisian dan bupati/wali kota menjaga jalur-jalur tikus. Ia percaya bahwa semua sudah bergerak melakukan hal itu. “Di kabupaten/kota sudah berjalan, dari kapolda sudah merintahkan Polres-Polres mengawasi yang ada di masing-masing daerahnya. Satpol PP kita perbantukan di sana,” tandasnya.

Kepala Pos Pam Kalikangkung AKP Wahono menerangkan, di hari pertama larangan mudik, arus laulintas dari Jakarta atau daerah lain yang masuk Semarang terlihat landai. Arus lalin didominasi oleh angkutan barang. “Sejak tadi sampai siang ini, kondisinya landai. Tidak ada peningkatan,” katanya. (mha/ria/ewb/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya