RADARSEMARANG.COM, Semarang – Kantor Bea Cukai Semarang mengupayakan asistensi Kemudahan Impor Tujuan Ekspor Industri Kecil Menengah (KITE IKM). Fasilitas Kepabeanan ini diberikan kepada industri kecil dan menengah yang melakukan kegiatan pengolahan bahan baku asal impor dengan tujuan ekspor.
Mengingat banyak perusahaan yang gulung tikar dan perekonomian yang sempat merosot selama pandemi Covid-19, asistensi KITE IKM bertujuan mengembalikan perekonomian. Di samping itu, regulasi diperketat. Salah satunya dengan operasi Gempur Rokok Ilegal.
Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean A Semarang Sucipto menyampaikan pada 2020 menyelesaikan 27 kasus dengan jumlah tangkapan rokok ilegal sebanyak 6.181.911 batang. “Itu salah satu faktor yang menyebabkan kenaikan pendapatan tahun lalu,” tegasnya kepada RADARSEMARANG.COM di kantornya, Selasa (30/3/2021).
Peningkatan 83 persen dari pendapatan cukai hasil tembakau hingga Rp 3,3 triliun. Padahal di tahun sebelumnya kurang lebih Rp 1,8 triliun. Hal ini membuktikan operasi Gempur Rokok Ilegal membuahkan hasil nyata. Pihaknya turut menggandeng Satpol PP dan Kejaksaan dalam prosesnya. “Minggu lalu sebanyak 2,2 miliar batang rokok ilegal dimusnahkan oleh Dirjen Bea Cukai,” imbuhnya.
Terakhir kali, Selasa (30/3/2021) kemarin, satu unit mobil travel dan satu unit bus yang membawa rokok ilegal ditangkap di halaman parkir kantornya. Keduanya membawa kurang lebih 305 ribu batang rokok. Pihaknya mengupayakan agar dapat menemukan pelakunya dan dapat ditindak pidana. Dari kurang lebih 216 perusahaan yang diawasi, kebanyakan pelanggaran justru datang dari luar wilayah Bea Cukai Semarang.
Selain itu, peningkatan pendapatan juga dipengaruhi kenaikan biaya cukai hasil tembakau hingga 23 persen khususnya untuk golongan I. Ketiga golongan tersebut dibagi berdasarkan jumlah produksi rokok. Golongan I di atas 3 miliar batang rokok, golongan II dan III dengan jumlah lebih sedikit dibebani biaya yang lebih ringan.
Meski begitu, dengan menaikkan cukai rokok pihaknya berharap konsumsi masyarakat terhadap rokok berkurang. Karena konsumen cenderung lebih mempertimbangkan kembali saat membeli dengan harga tersebut.
Selama pandemi Covid-19, masyarakat banyak mengandalkan dan bergantung pada pemberitaan dari media yang ada. Media dan akademisi masih dianggap lebih kredibel dan dipercaya masyarakat saat menyampaikan suatu topik.
Sucipto juga menyampaikan harapannya untuk Hari Ulang Tahun (HUT) ke-21 RADARSEMARANG.COM agar ke depannya dapat menjadi perantara bagi masyarakat dan pemerintah untuk memberikan masukan maupun dukungan dan apresiasi. Selain itu menjadi wadah agar masyarakat mengetahui dan memantau kinerja pemerintah secara konsisten. (cr1/ida)