RADARSEMARANG.COM, Semarang – Di tengah keterpurukan perekonomian akibat pandemi Covid-19, penghasilan cukai hasil tembakau atau rokok justru meningkat. Pada 2019, perolehan cukai rokok hanya memperoleh Rp 1,8 triliun. Pada 2020 lalu, justru naik 83 persen menjadi Rp 3,3 triliun.
Menurut Kepala Kantor Bea Cukai Kota Semarang Sucipto, kondisi tersebut dipengaruhi adanya kenaikan tarif cukai rokok golongan I sebesar 16,9 persen. Harganya di pasaran pun ikut naik. Akhirnya banyak pembeli beralih pada konsumsi rokok golongan II yang relatif lebih murah.
Pihaknya mengaku kini tengah mengawasi sejumlah 104 perusahaan. Dari sekian perusahaan, pendapatan cukai minuman mengandung alkohol (MMEA) tidak mencapai target. Kurang lebih 8 perusahaan. Karena selama pandemi Covid-19 masyarakat jarang beraktivitas di luar rumah. “Kalau minuman, kafe-kafe dan hotel kan tutup atau dibatasi jam bukanya. Banyak orang memilih di rumah,” kata Sucipto saat melakukan silaturrahim kepada RADARSEMARANG.COM.
Pihaknya menargetkan pendapatan Rp 3 triliun untuk cukai di tahun 2021. Hingga saat ini telah menerima Rp 557 miliar. Sedangkan secara keseluruhan pendapatan Bea Cukai memiliki target Rp 4,9 triliun. Kini tengah tercapai Rp 770 miliar. “Baru 15 persen dari yang ditargetkan di 2021,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Sucipto yang didampingi jajaran humas Kantor Bea Cukai Semarang ini diterima langsung oleh Direktur RADARSEMARANG.COM Baehaqi, General Manager Iskandar dan jajaran lainnya. Sucipto mengapresiasi produk jurnalistik. Bahkan mendorong jajarannya untuk piawai menulis artikel agar bisa menuangkan ilmu dan hasil kinerjanya melalui tulisan ke publik. “Karena menyampaikan sesuatu ke publik perlu sistematis,” katanya.
Baehaqi menyatakan koran RADARSEMARANG.COM, telah memberikan ruang untuk menyampaikan kinerja bea cukai. “Kami sangat mengapresiasi kinerja Kantor Bea Cukai Semarang,” katanya. (cr1/ida)
