RADARSEMARANG.COM, Semarang – Akses di Jalan Gajah Raya dekat traffic light itu, Kamis (25/2/2021), sengaja ditutup warga Kelurahan Siwalan, Kecamatan Gayamsari. Hal ini disengaja warga, karena akibat banjir banyak mobil menerobos arus air dan cipratan air menyebabkan kaca rumah warga pecah.
“Semalam sudah ada dua rumah yang kacanya pecah. Makanya hari ini kami sepakat menutup jalan. Nanti kalau sudah surut, kami buka kembali,” kata Prayo, warga setempat yang menjadi korban banjir setinggi lututnya.
Kondisi tersebut mengharuskan mobil putar balik dan memilih jalan alternatif lain. Sedangkan motor, masih diberikan kelonggaran kendati berisiko mogok. Beberapa warga memilih mengungsi sementara ke tempat kerabat masing-masing. “Rumah dan kamar mandi saya kotor. Nanti kalau banjirnya sudah surut, kami balik lagi.” kata Jumi kepada RADARSEMARANG.COM sambil membawa tas bersiap mengungsi.
Warga menjelaskan banjir terjadi sejak Rabu sore (24/2/2021) kemarin. Kemudian malam mulai surut. Namun, pagi hujan deras sehingga air kembali naik. Selain hujan deras, warga menduga proyek pembangunan perumahan di Cebolok turut menjadi penyebab banjir tersebut sulit surut.
“Biasanya memang sering banjir, tapi surutnya cepat. Sekarang jadi lama karena pembangunan perumahan di sana itu tidak membuat saluran pembuangan air dulu. Jadi kalau ada hujan, airnya tumpah ke jalanan,” ujar Ngarip yang sedang memasang tanda jalan ditutup. (cr2/ida)