RADARSEMARANG.COM, Semarang – Relawan donor darah turun drastis. Sistem jemput bola yang dilakukan PMI Kota Semarang tidak mampu menggaet pendonor secara signifikan. Delapan jam membuka layanan mobile di kawasan Undip Tembalang Rabu (24/2/2021) kemarin, tim hanya mendapat 25 pendonor.
Pukul 08.00, tim PMI sudah standby di depan Gedung Serba Guna Undip. Menggunakan minibus yang telah dimodifikasi untuk donor darah. Titik tersebut memang menjadi langganan PMI mobile mencari pendonor. Utamanya kalangan mahasiswa. Namun hari itu, pendonor lebih didominasi warga sekitar dan driver online.
“Biasanya kami dapat 50 pendonor. Tapi sekarang (sampai pukul 16.00) hanya 25 saja. Mungkin karena perkuliahan daring, jadi mahasiswa banyak yang pulang kampung,” kata Topo Darmawan, petugas PMI.
Faktor lain, menurutnya, sebagian masyarakat masih takut mendonorkan darahnya karena harus berhubungan dengan tim medis. Mereka khawatir tertular Covid-19. Pihak pun memastikan donor darah aman. Apalagi, ada screening ketat. Calon pendonor dari luar kota atau pernah melakukan kontak dengan pasien Covid, disarankan menunda donor hingga 14 hari ke depan. “Kami nggak ada target stok darah. Soalnya sukarela. Nggak ada paksaan,” imbuh Topo. (cr1/zal)