RADARSEMARANG.COM, Semarang – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem hingga 25 Februari besok.
Kepala BMKG Ahmad Yani Semarang Sutikno menuturkan, potensi pertumbuhan awan hujan di Jateng masih tinggi. Hal tersebut dikarenakan masih terjadinya dinamika atmosfer. Di mana terdapat daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) serta daerah belokan angin (shear) di wilayah Jateng dan sekitarnya. Hal ini menyebabkan masa udara menjadi labil.
“Masa udara labil tersebut bertemu dengan kelembaban udara yang cukup tinggi di Jateng. Dan itu membuat potensi pertumbuhan awan menjadi semakin meningkat,” bebernya.
Hal inilah yang membuat Jateng perlu waspada cuaca ekstrem. Terutama pada kisaran tanggal 23-25 Februari. Pasalnya, hujan dengan intensitas lebat dapat terjadi sewaktu-waktu. Dan mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi kembali terjadi. Seperti hujan lebat disertai petir, tanah longsor, banjir, dan angin kencang.”Karena itu, saya minta masyarakat tetap waspada dan hati-hati terhadap dampak cuaca ekstrem tersebut,” katanya.
Forcaster Stasiun Meteorologi Kelas II Semarang Giyarto menambahkan, pada Selasa siang hingga sore (23/2/2021) kemarin, Kota Semarang dilanda hujan deras yang menyebabkan beberapa daerah tergenang. Hal ini sesuai prediksi bahwa pada siang hingga sore kemarin, Kota Semarang berpotensi hujan sedang. Dan ini masih akan terus terjadi hingga Rabu (24/2/2021) dini hari. Hanya saja, intensitasnya akan mulai mereda dengan potensi hujan ringan.
Adapun kecepatan angin berada pada kisaran 5 hingga 15 km/jam, dan kelembaban udara 80 hingga 90 persen. “Para nelayan perlu hati-hati. Karena tinggi gelombang pantai utara Jateng bisa mencalai 1,5 hingga empat meter. Sedangkan pantai selatan Jateng mencapai 2,5 sampai empat meter,” pesannya. (akm/aro)
