RADARSEMARANG.COM, Semarang – Kebutuhan lahan untuk normalisasi Sungai Beringin bertambah setelah dilakukan review desain. Total kebutuhan lahan untuk normalisasi mencapai 18 hektare, sementara Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang baru membebaskan lahan 7,8 hektare.
Kepala DPU Kota Semarang Sih Rianung menegaskan, masih ada 10,2 hektare yang belum dibebaskan. Tahun ini pihaknya sudah mengalokasikan anggaran pembebasan. Selama ini juga sudah melakukan komunikasi dengan warga terdampak. “Kalau sudah ada kepastian kajian lingkungan, nanti akan dilakukan penetapan peta lokasi dan peta bidang,” katanya saat ditemui di Gedung DPRD Kota Semarang, Rabu (3/2/2021).
Kebutuhan anggaran untuk pembebasan lahan, lanjut Rianung, cukup besar. Jika dihitung harga tanah di Mangkang Wetan mencapai Rp 800 ribu per meter, anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 82 miliar. “Dana tersebut untuk pembebasan lahan sebesar 10,2 hektar ini,” ujarnya.
Padahal anggaran khusus untuk pembebasan lahan di DPU tahun ini hanya ada Rp 95 miliar. Itu pun dibagi ke wilayah lain, misalnya Sleko dan lainnya. Pihaknya akan memprioritaskan pembebasan lahan yang mendesak. “Sungai Beringin ini dinilai mendesak, karena selalu meluap saat musim hujan. Selain itu, proyek normalisasi sudah dimulai, sehingga pembebasan lahan harus dilakukan secara cepat,” ujarnya.
Sekretaris Komisi C DPRD Kota Semarang Danur Rispriyanto mengatakan, untuk proyek pembebasan lahan di Kota Semarang secara keseluruhan membutuhkan anggaran sebesar Rp 450 miliar, misalnya untuk wilayah Sleko, Sampangan, dan Jalan Veteran.
Danur mencontohkan, anggaran pembebasan lahan ini bisa dipilih atau diprioritaskan dari segi kebencanaan. “Kami meminta DPU melihat skala prioritas, mengingat anggarannya Rp 95 miliar saja,” katanya.
Politisi Partai Demokrat ini meminta agar Bappeda dan DPU bisa menambah anggaran pembebasan lahan pada anggaran perubahan atau penganggaran APBD tahun mendatang. Menurut Danur, masalah pembebasan lahan ini tidak bisa dilakukan setengah-setengah. “Idealnya, kalau pembebasan lahan ya menyeluruh, sekalian pengerjaan. Itu tentu membutuhkan anggaran yang cukup besar,” tandasnya. (den/zal)