RADARSEMARANG.COM, Semarang – Kabar duka menyelimuti Polrestabes Semarang. Anggota Resmob, Sat Reskrim Polrestabes Semarang, Aiptu Janadi meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RS Telogorejo, Kota Semarang, Kamis, (28/1/2021) sekitar pukul 17.00.
“Meninggal di rumah sakit, penyakit jantung,” ungkap Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Indra Mardiana kepada RADARSEMARANG.COM, Kamis (28/1/2021).
Jabatan terakhir pria yang identik dengan rambut gondrong ini sebagai Kasubnit 1 Unittidik V Sat Reskrim Polrestabes Semarang. Kepergianya meninggalkan seorang istri Moermi Hendarti, dan dua anak, Andhika Ilham Wahyu Nugroho dan Ardhian Dwi Nur Cahyo. Sebelum dikebumikan, almarhum akan disemayamkan di rumah duka Jalan Surya I/852 RT 010/001 Kelurahan Kedungmundu Kecamatan Tembalang.
Dalam karirnya, Aiptu Janadi dikenal sebagai anggota serse yang jago menangkap penjahat. Ia juga dikenal pemberani. “Jadi, anggota Resmob tidak boleh mengenal takut, yang penting kemauan keras untuk dapat mengungkap sebuah kasus,” kata Janadi pada suatu kesempatan.
Pria yang ditempatkan di Unit Resmob sejak tahun 1992 ini mengisahkan, timnya pernah begadang di pekuburan angker Dukuhseti, Tayu, Pati, semalam suntuk.”Kebetulan, areal pemakaman itu tempat yang paling memungkinkan untuk mengintai pelaku yang telah terendus keberadaannya,” terang Janadi.
Malam itu, kenang Janadi, hujan turun dengan derasnya. Beruntung, di kompleks pemakaman terdapat bangunan menyerupai pesanggrahan di makam seorang yang dituakan. Tidak mau kehujanan semalaman, mereka memanfaatkan bangunan tersebut untuk berteduh.
Selain gelap gulita dan guyuran hujan, kompleks pemakaman tersebut juga dikenal angker hingga jarang ada warga masyarakat yang berani mendekat. Sedangkan berdasarkan informasi yang diterima, pelaku kejahatan yang sedang diburunya berada tidak jauh dari pemakaman tersebut.
Setelah menunggu semalaman, akhirnya buronan yang mereka incar menampakkan diri menjelang fajar. Tidak mau buang kesempatan, empat anggota Resmob langsung menyergap buruan kasus curanmor tersebut.
Dalam menjalankan tugas, kata Janadi, anggota Resmob tidak boleh mengenal takut. Ia menuturkan, nyanggong penjahat itu terkadang juga bergantung nasib. Kalau polisi yang beruntung, maka penjahatnya akan bisa ditangkap.
Tetapi, bila penjahat yang beruntung, maka polisi akan pulang dengan tangan kosong meski sudah nyanggong selama berhari-hari. “Jadi, anggota Resmob itu yang penting kemauan keras untuk dapat mengungkap sebuah kasus,” ujarnya. Selamat jalan Aiptu Janadi. (mha/aro/bas)