27 C
Semarang
Friday, 18 April 2025

Kembali Pimpin Kota Semarang, Hendi: yang Utama Bisa Bangkit dari Keterpurukan Pandemi

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Pasangan calon (paslon) petahana Hendrar Prihadi – Hevearita Gunaryanti Rahayu (Hendi-Ita) resmi ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang periode 2021-2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang. Penetapan dilakukan dalam Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Terpilih Wali Kota dan Wakil Walikota Semarang pada Pemilihan Daerah 2020 di Pesonna Hotel Semarang, Kamis (21/1/2021).

Ketua KPU Kota Semarang Henry Casandra Gulton mengatakan, keduanya langsung ditetapkan usai KPU RI menerima Buku Registrasi Perkara Konstitusi (BRPK) dari Mahkamah Konstitusi (MK), dan langsung diterukan kepada KPU Kota Semarang.

“Baru Rabu (20/1/2021) sore kami mendapatkan surat dari KPU. Menurut PKPU, penetapan calon terpilih bisa ditetapkan selambat-lambatnya lima hari setelah surat pemberitahuan turun. Alhamudillah kita langsung melakukan sehari setelah surat turun,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM.

Dari pelaksanaan Pilwalkot lalu, lanjut pria yang akrab disapa Nanda ini, Hendi-Ita terpilih dengan perolahan 716.693 suara atau 91,59 persen dari total suara sah. Partisipasi pemilih pada Pilwalkot kali ini terbaik sepanjang sejarah pemilihan wali kota Semarang dengan partisipasi pemilih 68,3 persen.

“Ini merupakan Pilwalkot dengan partisipasi terbaik sepanjang sejarah. Selain itu, paslon juga mengikuti semua tahapan yang ditetapkan, menjalankan prokes dengan baik. Masyarakat pun sama, karena mau menggunakan hak pilih dan menerapkan prokes. Alhamdulillah tidak ada klaster usai Pilwalkot,” ujarnya.

Sementara itu, Hendi bersyukur atas penetapan yang dilakukan kemarin. Terrmasuk mengetahui hasil dari Pilwalkot baik partisipasi maupun presentasi pemilih yang memberikan suara kepada dirinya.

Alhamdulillah, semua sudah jelas hari ini setelah ikut tahapan KPU, yakni penetapan. Secara resmi dapat disebutkan persentase hasilnya, partisipasinya, serta jumlah suara seluruhnya. Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat, sehingga kami bisa mendapatkan kemenangan dengan persentase 91,56 persen,” ujarnya yang kemarin datang dengan memakai kursi roda.

Selain kemenangan suara 91,56 persen atau 716.693 suara melawan kotak kosong, Hendi juga bersyukur karena angka partisipasi masyarakat menggunakan hak pilih yang tinggi di tengah pandemi. Sebab, sebelumnya sempat ada kekhawatiran terjadi klaster Covid-19 pasca dilakukannya Pilkada.

“Kami kembali dipercaya lagi memimpin Kota Semarang, tadi KPU juga menyebutkan  tingkat partisipasi masyarakat 68,3 persen itu rekor di Pilwalkot, dan yang memilih kita itu mencapai 716 ribu atau 91,6 persen,” bebernya.

Disinggung terkait program prioritas yang akan dilakukan pada periode kedua nanti, Hendi mengaku semua program menjadi prioritas yang bakal ia lakukan dengan Mbak Ita sesuai dengan janji-janji saat kampanye.

“Semua jadi prioritas, yang utama adalah bisa bangkit dari keterpurukan pandemi Covid-19. Misalnya, sisi medis harus disentuh, namun di satu sisi kita tidak boleh membuat ekonomi mati. Maka kami siapkan kebijakan agar ekonomi tetap jalan, tapi dengan prokes,” tegasnya.

Ditanya hari pelantikan, menurut informasi yang diterima, rencananya bakal dilakukan pada 17 Februari mendatang. Hendi-Ita belum mengetahui apakah pelantikan nanti akan dilakukan secara virtual atau offline. “Kita tunggu nanti keputusan dari Kemendagri, apakah virtual atau offline,” katanya.

Terpisah, Ketua KPU Jateng Yulianto Sudrajat mengatakan, kabupaten/kota yang menggelar Pilkada serentak telah menggelar rapat pleno untuk menetapkan paslon pemenang. Namun ada dua daerah yang belum menggelar rapat pleno karena paslon masih sengketa di MK. “Penetapan paslon pemenang di Pilkada Kabupaten Rembang dan Purworejo belum bisa dilakukan, karena Pilkada di dua daerah tersebut masih bersengketa di Mahkamah Konstitusi (MK),” ujar Yulianto, Kamis (21/1/2021).

Dikatakan, adanya penundaan penetapan paslon Rembang dan Purworejo nantinya serangkaian tahapan hingga proses pelantikan diperkirakan juga akan mengalami penundaan. Penundaan dilakukan hingga ada putusan resmi hasil gugatan MK.

Dijelaskannya, hasil dari rekapitulasi pada Pilkada Rembang pada 16 Desember 2020 lalu, pasangan nomor urut 2 yakni Abdul Hafidz dengan M Hanies Cholil Barro unggul dengan mengantongi 214.237 suara. Sementara hasil rekapitulasi suara di Pilkada Purworejo paslon Agus Bastian-Yuli Hastuti memperoleh suara terbanyak, 147.109 suara. Sedangkan paslon Kuswanto-Kusnomo, rival Agus dan Yuli, memperoleh 141.405 suara.

Dikatakan, 19 daerah yang menggelar Pilkada serentak yang lain menggelar rapat pleno pada Kamis kemarin, dan Jumat (22/1/2021) hari ini. Adapun daerah yang menggelar pleno untuk penetapan paslon pemenang Pilkada pada Jumat (22/1/2021) yakni Wonogiri dan Purbalingga.

Untuk 17 daerah peserta Pilkada serentak yang lain sudah menggelar pleno Kamis (21/1) kemarin. Yakni, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Klaten, Pemalang, Blora, Kota Surakarta, Kendal, dan Kota Magelang. Selain itu, Kabupaten dan Kota Pekalongan, Demak, Sukoharjo, Wonosobo, Grobogan, Sragen, Kebumen, dan  Boyolali. (den/ewb/aro)

 

 


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya