RADARSEMARANG.COM, Semarang – Pembangunan kompleks Pasar Johar terus dikebut oleh pihak kontraktor. Sementara Pasar Johar cagar budaya yang sudah selesai dibangun belum ditempati, dikarenakan para pedagang meminta pemindahan bisa dilakukan secara serentak.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, jika saat ini proses pembangunan kompleks Pasar Johar terus dilakukan. Misalnya di Kanjengan dan Johar Selatan yang targetnya bakal selesai pada tahun ini
“Saat ini masih progres, sebelumnya pembangunan dilakukan tahun jamak dan selesai 2022, namun pihak kontraktor menargetkan tahun ini bisa selesai,” katanya, Kamis (21/1/2021).
Jika pembangunan kompleks Pasar Johar bisa selesai tahun ini, menurut pria yang akrab disapa Hendi ini, tidak akan muncul persoalan dari para pedagang. Perlu diketahui total pedagang Johar dan Kanjengan yang direlokasi ke MAJT sekitar 7.000 orang, sementara kapasitas Pasar Johar cagar budaya hanya bisa menampung 1.200 pedagang.
“Misalnya masih belum cukup, kita bisa memaksimalkan gedung eks Matahari Johar, karena gedung ini milik pemkot. Nanti bisa digunakan jika memang ada penambahan jumlah pedagang yang belum bisa masuk ke kawasan Johar,” ujarnya.
Rabu (20/1/2021) kemarin, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu melakukan peninjauan pelaksanaan revitalisasi Pasar Kanjengan dan Pasar Johar Selatan bersama Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR.
“Pembangunan Johar Cagar Budaya memang sudah selesai, namun karena jumlah pedagang banyak, sehingga tidak bisa tertampung semua. Setelah selesai tahun 2022, diharapkan semua pedagang bisa masuk,” kata Mbak Ita.
Menurut dia, pasar yang sudah selesai seharusnya bisa ditempati. Sebagian pedagang diharapkan bisa pindah agar pemulihan ekonomi segera bisa terwujud di masa pandemi. Untuk pedagang lain, lanjut Ita, bisa menunggu Johar Selatan dan Kanjengan rampung.
“Kalau konsep revitalisasinya green building, dengan tidak meninggalkan konsep lama dari Pasar Johar yang merupakan bangunan cagar budaya. Misalnya energi terbarukan seperti untuk listrik gunakan panel surya, mikrohidro, tenaga angin, dan sudah ada beberapa gedung pemkot yang dibangun seperti itu,” tuturnya.
Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Iwan Suprijanto membenarkan jika rehabilitasi Pasar Johar dilanjutkan dengan pembangunan Johar Selatan dan Kanjengan. Kementerian PUPR merehabilitasi Pasar Johar, selain untuk kepentingan perdagangan, juga karena Pasar Johar sebagai cagar budaya yang harus terus dilestarikan. Sehingga Pasar Johar harus direstorasi ulang.
“Selain mempertahankan cagar budayanya, juga upaya percepatan pembangunan infrastruktur khususnya pasar semata-mata untuk percepatan ekonomi nasional,” tambahnya. (den/aro)