32 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Sedimentasi Sungai Plumbon Kian Parah, Mendesak Dinormalisasi

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, SemarangPenanggulangan banjir di Kota Semarang terus dilakukan Pemkot Semarang. Salah satunya di kawasan Mangkang, Semarang. Selain Sungai Beringin, yang mendesak dilakukan normalisasi adalah Sungai Plumbon. Sebab, sungai ini kerap meluap dan sejumlah titik tanggulnya rawan jebol hingga merendam rumah warga di Mangkang Kulon, Mangunharjo, dan Wonosari.

Anggota Komisi C DPRD Kota Semarang Joko Santoso mengatakan, jika normalisasi Sungai Beringin saat ini mulai digarap dan diperkirakan akan selesai pada 2022 mendatang. Pemkot Semarang, kata dia, memiliki kewenangan melakukan pembebasan lahan. “Tahap pertama kemarin sudah dianggarkan, normalisasi Sungai Beringin dilakukan dengan dana APBN, dan diprediksi akan selesai tahun 2022 mendatang,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM, Senin (11/1/2021).

Politisi Partai Gerindra ini menjelaskan, DPRD Kota Semarang melalui Komisi C telah melakukan pemantauan lapangan di Sungai Beringin. Selain adanya penyempitan aliran sungai, sedimentasi di sungai ini pun bisa dibilang cukup parah.

“Kita sudah melihat ke lokasi, memang sangat diperlukan normalisasi. Kita juga akan melakukan pengawasan di lapangan, memantau progres yang dilakukan kontraktor pemenang lelang,” bebernya.

Disinggung terkait Sungai Plumbon yang kondisinya cukup parah, dan sering meluap serta menggenagi rumah warga, Joko mengaku sungai ini juga bakal menjadi perhatian. “Dari laporan yang ada, sedimentasi Sungai Pumbon cukup parah, dan mendesak dilakukan normalisasi. Ini menjadi perhatian kita juga. kita jadikan pekerjaan rumah,” tuturnya.

Beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang Sih Rianung menjelaskan, jika normalisasi Sungai Beringin di wilayah Mangkang bakal dibiayai pemerintah pusat dengan anggaran sebesar Rp 230 miliar melalui sistem tahun jamak. Sedangkan untuk pembebasan lahan akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang.

Pembebasan lahan tahap pertama, kata dia, telah selesai dilakukan. Namun karena ada review Detail Engineering Design (DED) dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana, sehingga dilakukan penambahan wilayah sungai yang dilakukan normalisasi.

“Sebelumnya tidak melintasi jalur Pantura, namun nantinya normalisasi Sungai Beringin ini melintasi Jalur Pantura. Ini harus kami kejar hingga 2021. Untuk pembebasan lahan tahap dua ini totalnya seluas 10,3 hektare, dan sampai dengan pertengahan Desember lalu progres normalisasi sudah mencapai sebesar 0.212 persen,” katanya.

Sebelumnya, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyebutkan jika normalisasi Sugai Beringin telah dimulai sejak 13 November lalu, dan ditergetkan akan selesai pada 2022. “Kondisi Sungai Beringin memprihatinkan, setiap tahun banjir karena luapan sungai ini,  maka normalisasi ini menjadi prioritas, agar banjir tidak lagi terjadi di wilayah Mangkang dan sekitarnya,” katanya belum lama ini. (den/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya