RADARSEMARANG.COM, Semarang — Pasca munculnya pijar di Gunung Merapi, BPBD Jateng akan menurunkan tim untuk memastikan statusnya.
“Memang saat ini masih pada status siaga, tetapi mudah-mudahan statusnya bisa menurun,” kata Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Harian (Kalahar) BPBD Jateng, Safrudin kemarin (6/1/2021).
Bahkan dari rapat lewat Zoom, letusan pijar masuk dalam kategori letusan eksplosif. Warga harus diungsikan, mengingat lava pijar mulai turun pada Senin dan Selasa malam.
Hingga kini ada 1.019 pengungsi dari tiga kabupaten. Paling banyak dari Kabupaten Magelang, yakni Grinjing, Keningan, Paten dan Ngargo Mulyo.
“Mereka (pengungsi) sudah diungsikan ke desa-desa penyangga, seperti Taman Agung, Ngedangrojo, Mergosudan Ngrajeg dan Deyangan,” tambahnya.
Sementara dari Kabupaten Klaten masih mengungsi sementara di Balai Desa Telagamulyo dan Balairante. Sedangkan di Boyolali di Kecamatan Selo ada dua desa yakni Klakah dan Telogo Lele.
BPBD Jateng telah mengirimkan logistik seperti Kasur hingga wastafel portabel. Dalam pantauan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Jateng, kondisi terakhir Gunung Merapi masih dalam status siaga, belum meningkat ke level Awas. Pihaknya akan mengirimkan petugas khusus untuk memantau perkembangan tiga kabupaten di wilayah lereng Merapi.
“Petugas akan merapat ke desa untuk memantau perkembangan Merapi, perkembangan sejak munculnya pijar dan lain sebagainya,” paparnya. (hid/zal)