RADARSEMARANG.COM, Semarang – Rehabilitasi Terminal Mangkang telah selesai. Sayangnya, sampai saat ini belum semua bus luar kota masuk ke terminal yang pembangunannya menelan anggaran Rp 40 miliar itu.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang, Suharsono mengapresiasi rehabilitasi dan arah pengembangan Terminal Mangkang yang lebih baik dan modern. Sehingga pengguna moda transportasi bus, lebih nyaman dan mendapatkan pelayanan yang baik.
“Terminal ini ditata sedemikian rupa agar lebih nyaman, tentu kami mendukung agar digunakan semaksimal mungkin,” katanya Minggu (3/1/2021).
Pengoptimalan terminal, lanjutnya, bisa dilakukan dengan mewajibkan semua armada bus luar kota masuk ke terminal. Sehingga tidak ada lagi terminal bayangan yang ada di terminal Tipe A Mangkang. Namun menurut pantauan RADARSEMARANG.COM, kondisi terminal yang megah ini masih belum dipadati bus dari luar kota.
“Karena terminal bayangan ini kan bikin macet. Dishub kota dan provinsi harus berkolaborasi untuk menindak tegas awak armada yang tidak masuk ke terminal. Sayang kalau sudah bagus seperti saat ini tidak digunakan atau dimanfaatkan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang, Endro P Martanto mengatakan, terminal tipe A Mangkang, saat ini menjadi kewenangan Pemerintah Pusat. Untuk penertiban bus luar kota, lanjut Endro adalah wewenang dari Dishub provinsi.
“Kewenangan sudah diambil tingkat pusat dan Dishub provinsi yang punya wewenang untuk melakukan razia maupun penertibannya. Kami mengikuti pusat,” dalihnya.
Beberapa waktu lalu, Sekretaris Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Marta Hadisarwono mengatakan, ada enam terminal di Indonesia yang dilakukan revitalisasi. Yakni Terminal Anak Air Padang, Guntur Melati Garut, Mangkang Semarang, Bulupitu, Purwokerto, Tirtonadi Solo, dan Entrop, Jayapura.
“Khusus untuk Terminal Mangkang, dibangun dengan anggaran sebesar Rp 40 miliar. Konsepnya new experience. Jadi kita ingin meningkatkan kapasitas terminal untuk melayani masyarakat, selain sebagai sarana transportasi, juga sosial dan ekonomi,” katanya
Dengan kondisi Terminal Mangkang yang jauh lebih baik dari pada sebelumnya, diharapkan bisa memberikan multiplier effect yang besar. Apalagi jika ada minimarket, pusat perbelanjaan, food court, serta retail dengan dukungan pemerintah kabupaten/kota setempat.
“Di sini kita juga mempersilahkan investor untuk mengelola ataupun menyewa space yang ada. Tentunya nanti akan ada ekosistem baru untuk meningkatkan perekonomian sekitar, termasuk UMKM,” bebernya.
Direktur Prasarana Transportasi Jalan Kemenhub, Muhammad Rizal Wasal menambahkan, pihaknya berupaya menghidupkan kembali Terminal Mangkang seiring dengan dibangunnya Tol, serta rencana pembangunan tol laut.
“Dengan konsep kepengusahaan, terminal tidak hanya sebagai tempat berlabuhnya transportasi melainkan juga perputaran ekonomi. Banyak peluang yang bisa ditangkap, Pemda punya kewajiban hidupkan angkutan umum,” terangnya.
Terkait dengan masih adanya terminal bayangan, pihaknya akan segera merapatkan dan berkoordinasi agar seluruh bus nantinya bisa masuk ke terminal. “Ked epan kita rancang aturan agar bus bisa masuk ke terminal, misalnya punya pool ya penumpang nanti harus naik di terminal.” bebernya. (den/zal)