RADARSEMARANG.COM, Semarang – Tak mau biasa-biasa saja, panitia TPS 21 RW VII Rumpun Diponegoro, Banyumanik, Kota Semarang menyulap TPS mereka dengan nuansa adat Jawa.
Agus Setiyawan, Ketua KPPS TPS 21 mengatakan di Pilkada 2020 kali ini, warga cukup antusias dalam berkontribusi menciptakan konsep yang epik ini. Dekorasi ruang TPS ini merupakan hasil dari kolaborasi panitia bersama dengan ibu-ibu PKK. Tema tradisional Jawa ini tak hanya diterapkan d iruang TPS saja, namun seluruh panitia juga mengenakan pakaian adat Jawa yaitu surjan lurik lengkap dengan blangkon.
“Utamanya TPS 21 ini sengaja mengambil konsep Tradisional Jawa karena untuk menaikkan lagi budaya kita. Terpenting, kita naikkan batik, karena batik adalah salah satu identitas kita. Untuk panitia juga, kami berlakukan seragam dengan memakai pakaian adat Jawa,” jelas Agus Setiyawan kepada RADARSEMARANG.COM (9/12/2020).
Berbagai motif hiasan dinding kain jarik dari beberapa daerah juga turut menghiasi setiap sudut TPS, disamping itu, iringan tembang Jawa juga membuat suasan menjadi lebih sakral dan elegan. Adapun pada sisi pintu keluar juga terdapat sebuah MMT dengan background batik yang cantik, yang mana bisa digunakan warga untuk berfoto setelah menyoblos.
Semangat dan antusiasme yang tinggi juga dapat dilihat melalui para warga yang berbondong-bondong datang ke TPS dari sejak pukul 07.00 WIB. Uniknya, masyarakat juga tak ingin kalah, mereka datang dengan mengenakan baju dan aksesoris batik. Total sebanyak 366 undangan disebar untuk menyoblos di TPS tersebut.
“Baru sehari lalu saya dikabari kalau TPS 21 besok usung tema batik, pasti lah kami ibu-ibu harus tampil pakai batik. Biar cantik,” ujar Marliyah, warga RT 04 Rumpun Diponegoro.
Partisipasi warga pada pilkada tahun ini juga ditanggapi positif oleh Margono, Ketua RW VII dengan melihat para warga yang datang dengan tertib dan penuh semangat.
“Melihat warga yang datang dengan kompak pakai batik ini, justru sangat baik sekali. Membuktikan bahwa warga sangat guyub. Dan saya sangat mengapresiasi mereka patuh dengan protokol kesehatan yang ada,” kata Margono. (mg16/bas)