RADARSEMARANG.COM, Semarang – Puluhan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri di Rumah Dinas (Rumdin) Wali Kota Semarang turut menggunakan hak pilihnya dalam Pilwalkot Semarang saat ini.
Namun tentu saja mereka ikut menyoblos dengan protokol kesehatan yang super ketat. Petugas kesehatan dan panitia PPS TPS 40 Kembang Arum bekerja keras menerapkan protokol kesehatan khusus pasien positif korona tersebut.
Ketua tim medis Rumah Dinas Wali Kota Semarang, dr Alaix Munakamala mengungkapkan, proses pemungutan suara pasien di rumah isolasi ini dilakukan secara hati-hati dan ketat.
“Pasien dipanggil satu persatu melalui speaker kemudian diarahkan ke tempat cuci tangan. Setelah cuci tangan, pasien melakukan pendaftaran dan dilanjut memakai sarung tangan untuk nyoblos ke bilik pemilihan. Setelah itu, kertas tersebut dimasukkan ke kotak suara lalu cuci tangan kembali dan baru kembali ke bangsal lagi,” jelasnya.
Pihaknya juga menambahkan, sebelumnya ada 120 orang yang memiliki hak pilih di rumah dinas Wali kota Semarang,”Tetapi kemudian di konfirmasi lagi bahwa 70-an orang sudah dinyatakan sembuh dan bisa pulang. Oleh sebab itu, total pemilik hak suara berkurang menjadi 50 orang,” katanya.
Mukhtarum Akbar Arifin, anggota PPS Kembang Arum menjelaskan bahwa TPS 40 Kembang Arum dijadikan TPS khusus karena satu domisili dengan rumah dinas Wali Kota Semarang dan sudah berkoordinasi dengan dokter rumah dinas bahwa ada beberapa pasien yang memiliki hak pilih.
“Setelah berkoordinasi, kita buatkan A5 untuk mendapat hak pilihnya, kemudian untuk logistiknya diambilkan dari TPS 40 karena itu TPS terdekat dari rumah dinas,” katanya. (mg17/bas)
