RADARSEMARANG.COM, Semarang – Dua rumah di Kelurahan Mangkang Wetan dan satu rumah di Kelurahan Mangkang Kulon, Kecamatan Tugu, Kota Semarang rusak akibat diterjang banjir. Curah hujan yang tinggi pada Rabu (2/12/2020) malam juga menyebabkan banjir yang merendam ratusan rumah di tiga kelurahan, yakni Mangkang Wetan, Mangkang Kulon, dan Mangunharjo.
Informasi yang dihimpun RADARSEMARANG.COM, banjir di Mangkang Wetan paling parah terjadi di wilayah RT 1 RW 5, dan Mangunharjo RW 1. Satu titik tanggul Sungai Beringin jebol sepanjang 30 meter. Sementara di Mangkang Kulon, tanggul Sungai Plumbon di wilayah RT 1 RW 2 juga jebol sepanjang 25 meter karena tingginya debit air.
Rofiul Amin, warga Mangkang Wetan RW 5 menjelaskan, curah hujan yang tinggi menyebabkan permukaan air Sungai Beringin nyaris meluap. Bahkan, akibat derasnya air, menyebabkan tanggul Sungai Beringin di Mangkang Wetan RW 5 jebol. Seketika, air sungai langsung meluncur ke permukiman warga. Ratusan rumah tergenang.
“Hujan deras sejak pukul 21.00, air sangai mulai penuh sekitar pukul 23.00. Baru pukul 23.45, tanggul jebol, dan air bah langsung menggenangi rumah warga dengan ketinggian 50 sentimeter sampai satu meter,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM, Kamis (23/12/2020) pagi.
Warga yang panik memilih menyelamatkan diri. Mereka tidak sempat mengamankan barang-barang berharga, seperti mobil, motor, peralatan elektronik dan lainnya. Sebuah mobil sedan warna silver menjadi korban. Mobil terseret banjir hingga mengalami kerusakan cukup parah. “Mobil diparkir di depan rumah, tidak sempat dipindahkan. Mobil sempat terseret banjir, sekarang kondisinya rusak parah,” tuturnya.
Zamroni, warga lain, hanya bisa meneratapi nasib rumah menantunya porak-poranda diterjang banjir. Letak rumah menantunya bersebelahan dengan tempat tinggalnya. Hanya berjarak kurang dari satu meter dari tanggul yang jebol. Rumah warna hijau itu pun hancur. Tembok rumah dan pagar jebol.
“Menantu saya pas tidak ada di rumah. Ya hanya bisa pasrah barang-barang yang ada terendam banjir,” katanya.
Menurut dia, banjir kali ini berlangsung sangat cepat. Banjir datang dalam hitungan menit. Ia hanya fokus menyelamatkan cucunya yang masih berusia 10 hari. Kini tempat tinggalnya hanya tersisa lumpur setinggi mata kaki. Barang-barang elektronik yang ada di rumahnya pun hancur.
“Fokusnya evakuasi cucu, sengaja nggak tidur karena sekitar pukul 23.00 malam sudah ada peringatan siaga banjir. Untuk tidur sementara ya di rumah tetangga yang rumahnya lebih tinggi atau di masjid,” ujarnya.
Camat Tugu M Imron mengatakan, banjir di wilayahnya merusakkan tiga rumah. Yakni, dua rumah di Mangkang Wetan dan satu di Mangkang Kulon. Selain merusak tiga rumah di wilayahnya, banjir sedikitnya merendam 900 rumah warga di tiga kelurahan, yakni Mangkang Wetan, Mangunharjo, dan Mangkang Kulon yang memiliki dua sungai besar, yakni Sungai Beringin dan Plumbon. “Rinciannya, ada 100 rumah di RW 1 Kelurahan Mangunharjo, 500 rumah di RW 5 Mangkang Wetan, dan 300 rumah di RW 1 Mangkang Kulon,” rincinya. (den/aro/bas)