RADARSEMARANG.COM, Semarang -Terminal tipe A Mangkang, Kota Semarang bakal berubah wajah. Konsep revitalisasi yang diusung Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, tak hanya sarana transportasi. Rencananya akan mengusung potensi sosial ekonomi yang melibatkan pelaku UMKM dan pihak ketiga untuk melakukan investasi.
Terminal Mangkang memiliki luasan lahan 89.000 m2. Luas bangunan 8.500 m2. Rencana pengembangan area 6.000 m2. Terminal ini akan dilengkapi pula dengan pengembagan hall, food court, kios, tenant, dan retail. Didukung pula area wisata, jalur tol Semarang-Batang, dan dua kawasan industri di Semarang dan Kendal.
Sekretaris Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Marta Hadisarwono mengatakan, ada enam terminal di Indonesia yang dilakukan revitalisasi. Yakni Terminal Anak Air Padang, Guntur Melati Garut, Mangkang Semarang, Bulupitu, Purwokerto, Tirtonadi Solo, dan Entrop Jayapura.
“Khusus Terminal Mangkang, dibangun dengan anggaran sebesar Rp 40 miliar. Konsepnya new experience. Jadi akan meningkatkan kapasitas terminal untuk melayani transportasi masyarakat, juga mengembangkan potensi sosial dan ekonomi,” katanya usai acara Investor Gathering di Terminal Mangkang Semarang, Selasa (1/12/2020) kemarin.
Selain enam terminal ini, ke depan Kemenhub RI akan melakukan revitalisasi di 34 terminal lainnya. Dengan kondisi Terminal Mangkang yang jauh lebih baik dari sebelumnya, diharapkan bisa memberikan multiplier effect di berbagai sektor. Apalagi jika ada minimarket, pusat perbelanjaan, food court, serta retail dengan dukungan pemerintah kabupaten/kota setempat.
“Kami juga mempersilahkan investor untuk mengelola ataupun menyewa space yang ada. Tentunya akan ada ekosistem baru untuk meningkatkan perekonomian sekitar, termasuk UMKM,” bebernya.
Direktur Prasarana Transportasi Jalan Kemenhub RI, Muhammad Rizal Wasal menambahkan, pihaknya berupaya menghidupkan kembali Terminal Mangkang seiring dengan dibangunnya jalan tol dan rencana pembangunan tol laut.
Ia menjelaskan, awal beroperasinya Terminal Mangkang, paling dekat akan digunakan untuk angkutan Natal dan Tahun Baru 2021 mendatang. “Dengan konsep kepengusahaan, terminal tidak hanya sebagai tempat berlabuhnya transportasi, melainkan perputaran ekonomi. Banyak peluang yang bisa ditangkap, Pemkot/Pemkab punya kewajiban menghidupkan angkutan umum,” terangnya.
Terkait masih adanya terminal bayangan yang menjadi tempat berhentinya bus, pihaknya akan segera berkoordinasi agar ditertibkan masuk ke terminal. “Ke depan kami rancang aturan agar bus bisa masuk ke terminal. Misalnya punya pool penumpang harus naik di dalam terminal,” bebernya.
Sementara itu, Sekretaris Bappeda Kota Semarang Budi Prakoso menyambut baik direhabnya Terminal Mangkang. Pihaknya segera berkoordinasi dengan pelaku UMKM Semarang untuk memanfaatkan peluang usaha yang ada di Terminal Mangkang. “Perencanaan jangka panjang, Mangkang nantinya menjadi simpul transportasi dengan dibangunnya Tol Semarang-Demak dan Harbour Tol Semarang-Kendal,” katanya.
Dengan askes transportasi yang semakin terintegrasi, pelayanan transportasi akan semakin baik. Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut semakin meningkat. “Pemkot Semarang punya Trans Semarang yang bisa mengoneksikan beberapa titik ke Terminal Mangkang,” tambahnya.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam video conference menjelaskan jika pembangunan terminal baru ini sebagai upaya memberikan kesempatan bagi pihak swasta untuk melakukan investasi. Termasuk, bukti transparansi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah.
“Dengan adanya investasi, usaha bisa digulirkan. Namun saya pesan tetap mengutamakan UMKM. Terminal adalah salah satu ikon kota, fungsinya tidak boleh dilupakan, jangan hanya fokus ke komersial,” tambahnya. (den/ida)