RADARSEMARANG.COM, Semarang – Komoditi kayu olahan mulai Januari sampai Oktober 2020, masih mendominasi ekspor di Jateng. Data Bea Cukai Jateng-DIJ, besaran netto dari ekspor yang dihasilkan mencapai 438 juta kilogram.
Kepala Kantor Bea Cukai Jateng-DIJ Padmoyo Tri Wikanto mengatakan, kayu olahan menjadi salah satu yang terbesar dari jenis ekspor yang lain. Hal ini menunjukkan, dunia olahan furniture masih mendominasi di tengah pandemi Covid-19. “Selain kayu olahan, ada dua komoditi lain yang juga besar kuantitas ekspor berdasarkan nettonya. Yakni barang dari kayu, serta lemak dan minyak,” kata Padmoyo kepada RADARSEMARANG.COM Minggu (22/11/2020)
Nilai ekspor yang tinggi juga tak bisa dilepaskan dari beberapa kemudahan yang diberikan. Misalnya, dengan menawarkan berbagai fasilitas fiskal penunjang ekspor. Bea Cukai sendiri memiliki penunjangnya, seperti Kawasan Berikat (KB). Pun dengan penunjang pendukung lainnya seperti Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE), kemudahan bagi Industri Kecil Menengah (IKM). “Serta kemudahan pengurusan pusat logistik berikat, dan masih banyak lagi,” tambah Tri.
Setelah kayu olahan, dua hasil ekspor tertinggi yakni barang dari kayu dan lemak. Untuk barang dari kayu berhasil menyumbang ekspor sebanyak 275 juta kilogram (netto). Sedangkan komoditi lemak, berhasil menyumbang ekspor sebanyak 213 juta kilogram. Tentunya, hasil tersebut harus ditingkatkan. Terutama berkaitan dengan potensi ekspor yang belum tersentuh.
“Kami selalu menggali potensi dan peluang impor ekspor di era adaptasi kebiasaan baru. Akhirnya kami menggandeng beberapa pihak yang berkompeten di bidangnya,” tutur Tri.
Upaya tersebut dilakukan untuk menyasar kepada pengusaha yang hendak atau berorientasi ke ekspor. Kemudahan dalam kebijakan fiskal tanpa dipungut biaya apapun. Saat ini prosedur ekspor sudah dipermudah. Bahkan, pihaknya juga melakukan pendampingan kepada pengusaha dalam prosedur ekspor tersebut.
“Kami beri akses semudah mungkin. Serta tidak meng-anaktirikan komoditi yang lain. Sebab tidak menutup kemungkinan komoditi lain memiliki kuantitas ekspor tinggi berdasarkan nilai devisanya,” ungkapnya.
Kemudahan akses ekspor berlaku di sembilan kantor pelayanan dan satu kantor wilayah Bea Cukai Jateng-DIJ. Manajemen siap memberikan asistensi kepada para pengusaha. (avi/zal)