RADARSEMARANG.COM, Semarang – Basarnas Semarang menemukan dua orang tenggelam di perairan 1 Nautical Mile (NM) utara pantai Marina Kota Semarang atau barat daya 2 NM dari Pelabuhan Tanjung Mas Semarang. Mereka merupakan nelayan yang tenggelam akibat terlilit jaring penangkap ikan.
Peristiwa ini terjadi Rabu (18/11/2020) pagi. Dua orang korban adalah Poniman, 43, dan Jono, 45, nelayan warga Tambak Lorok Semarang Utara. Poniman berhasil dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia. Sedangkan Jono selamat. Hanya mengalami cedera luka-luka di sekitar leher dan tulang belakang. Namun kondisinya masih shock.
Kejadian ini bermula saat kedua korban melaut mencari ikan bersama rekannya, Dimin, nahkoda KLM Cahaya Mandiri di sekitar perairan Marina, sekitar pukul 07.30. Saat di atas kapal, Poniman menebar jaring ikan ke laut. Namun menyangkut kakinya. Seketika itu tubuh Ponimin langsung terjatuh ke dalam laut dan tenggelam terbawa beratnya jaring ikan.
Mengetahui peristiwa tersebut, Jono langsung berusaha menolong korban dengan cara terjun langsung ke laut tanpa alat bantu apung. Namun nahas Jono yang hendak menolong malah tergulung ombak besar dan hilang terbawa arus.
Nahkoda KLM Cahaya Mandiri yang mengetahui dua rekannya hilang tenggelam tidak bisa berbuat banyak untuk menolong. Kemudian, memilih memutuskan kembali ke darat untuk melaporkan peristiwa ini. Petugas siaga Basarnas Semarang yang menerima informasi ini langsung berkoordinasi dengan Stasiun Radio Pantai Semarang.
Satu tim rescue menuju lokasi melakukan pencarian dan evakuasi. Kapal SAR Sadewa yang mendapat laporan juga merapat ke lokasi membawa Tim selam untuk membantu pencarian. Akhirnya kerja keras Tim berhasil menemukan para korban.
Kepala Basarnas Semarang Nurse Yahya menyampaikan kejadian ini merupakan simulasi penanganan kecelakaan kapal atau Man Over Board (MOB) dalam Latihan SAR Daerah (Latsarda) 2020 yang digelar Basarnas Semarang. Simulasi ini digelar untuk meningkatkan respon time manakala terjadi kejadian sesungguhnya. “Kegiatan simulasi ini untuk merefreshing kembali keterampilan teknik evakuasi yang dimiliki oleh personil kami, agar tetap terasah kemampuannya. Sehingga bisa memberikan hasil yang maksimal kepada masyarakat,” ungkapnya Rabu (18/11/2020) kemarin.
Simulasi ini juga digelar secara ketat. Mengingat sekarang ini masih dalam kondisi Pandemi Covid 19. Sehingga setiap personil maupun lainnya harus melalui pemeriksaan kesehatan. Peserta yang dilibatkan sebanyak 25 orang termasuk Tim medis. (mha/ton/bas)