RADARSEMARANG.COM, Semarang – Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya mendapat anugerah gelar Doktor Honoris Causa dari kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes), Senin (9/11/2020) ini. Penganugerahan gelar tersebut diselenggarakan di Gedung Auditorium Unnes, Kampus Sekaran Gunungpati secara luar jarngan (luring) dan dalam jaringan (daring).
Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman MHum mengatakan, Habib Luthfi bin Yahya memperoleh anugerah Doktor Honoris Causa pada Program Studi Ilmu Pendidikan Bahasa Pascasarjana Unnes, Bidang Komunikasi Dakwah dan Sejarah Kebangsaan.
“Pemberian gelar tersebut didasari atas sumbangsih ulama kesohor dari Pekalongan tersebut karena memiliki kemampuan berdakwah yang unik,” katanya Minggu (8/11/2020) kemarin.
Prof Fathur Rokhman menjelaskan, penganugerahan doktor kehormatan kepada Habib Luthfi bin Yahya merupakan bentuk memuliakan ilmu, rasa hormat, dan bangganya kepada salah satu ulama, guru, sekaligus tokoh kharismatik yang telah banyak berkontribusi kepada bangsa dan negara. Khususnya pada peningkatan rasa nasionalisme kebangsaan melalui seni dakwah yang menyejukkan serta mendamaikan atas ke-bhinneka-an Indonesia.
“Habib Luthfi bin Yahya memiliki gaya komunikasi yang natural dan elegan. Gaya dakwah dan pola berpikir beliau out of the box dari kebanyakan orang. Hal inilah menjadi pembeda dari para ulama dan habaib lain. Kharismatik beliau yang terpancar dari komunikasi dakwah dan sejarah kebangsaan mengantarkan beliau untuk dianugerahi doktor kehormatan di Unnes,” jelasnya.
Lebih lanjut, Fathur menegaskan bahwa karya-karya Habib Luthfi bin Yahya dalam bentuk buku dan gaya komunikasi dakwah ini memiliki novelty yang sesuai dengan bidang Komunikasi Dakwah dan Sejarah Kebangsaan.
Hal tersebut tampak dari materi dakwah beliau yang mengemas tiga pilar pemberdayaan umat, yakni agama, kebangsaan (nasionalisme), dan pertumbuhan ekonomi. Ketiganya dirangkai melalui platform sejarah kebangsaan yang menjadi penghela harmoni kebangsaann dalam wadah NKRI.
“Konsep yang beliau sampaikan merupakan novelty dalam seni komunikasi berdakwah yang menggabungkan tiga pilar, perlu dijadikan suri tauladan dalam melakukan komunikasi dakwah di masyarakat,” ucapnya.
Promotor dan co promotor penganugerahan Doktor Honoris Causa Habib Luthfi bin Yahya terdiri atas, Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman M.Hum selaku promotor, Rektor UIN Walisongo Prof Dr KH Imam Taufiq M.Ag selaku co promotor, Prof Dr Zaenuri M.Si Akt selaku anggota co promotor I, dan Prof Dr Agus Nuryatin M.Hum selaku anggota co promotor II.
Prof Fathur Rokhman yang juga selaku promotor KH Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya menyampaikan telah melakukan kajian akademik atas berbagai karya keilmuan Habib Lutfi dari buku, artikel, dan karya lainnya.
Misalnya karya dan pemikiran Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya dalam bentuk buku. Di antaranya berjudul Jihad Ekonomi dalam Bingkai NKRI: Belajar Nasionalisme dan Ekonomi kepada Maulana Habib Al-Habib Luthfi bin Yahya, penerbit Ladang Kata. Kemudian Sejarah Maulid Nabi: Meneguhkan Semangat Kesilaman dan Kebangsaan, penerbit Menara Publishing. Umat Bertanya Habib Luthfi Menjawab, penerbit Majelis Khoir. Secercah Tinta: Jalinan Cinta Seorang Hamba dengan Sang Pencipta, penerbit Menara Publisher. Jalan Vertikal, Sebuah Tinjauan Integratif Ahlussunah Wal Jama’ah, Pekalongan Habib Luţfi Foundation, Nasihat Spiritual, Mengenal Thariqat ala Habib Muhammad Luţfi bin Yahya, penerbit Menara Publisher. Anwar Al-Nujum fi Tafśir Laqad Jaakum (Pekalongan: Kanzus, tt). Sebuah buah karya Habib Luţhfi dalam menafsirkan ayat “Laqad Ja akum Rasulun Min Anfusikum.” Permasalahan Thariqat, Hasil kesepakatan Muktamar dan Musyawarah Besar Jam’iyyat ahlith Thariqah al Mu’tabarah Nahdhatul Ulama (1957-2012 M), Berbicara Seputar Tarekat dan Menjawab Keluh Kesah Umat.
Habib Luthfi bin Yahya juga menulis artikel dengan judul Reconstruction of Islamic Da’wah Thought to Inculcate Piety and Nationalism: The Da’wah Thoughts of Habib Luthfi (Jurnal Komunitas, Vol 12, No 1 (2020) dan Sholawat dan Ragam Ekspresinya dalam Masyarakat Multikultur (Accepted, Jurnal Harmonia, Desember 2020). Habib Lutfi bin Yahya juga memiliki prestasi, organisasi dan kiprah nasional maupun international.
Pada upacara penganugerahan tersebut mengundang beberapa tamu kehormatan untuk mengikuti upacara secara luring maupun daring. Yang diundang di antaranya, Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Menteri Kabinet Indonesia Maju, Gubernur Provinsi Jateng, Ketua PBNU, Ketua PP Muhammadiyah, Wali Kota Semarang, para habaib, tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat, Kapolda Jateng dan Pangdam IV Diponegoro, para rektor Perguruan Tinggi dan Koordinator LL Dikti Wilayah V dan VI, dan beberapa tamu undangan lainnya. (den/adv/ida/bas)