RADARSEMARANG.COM, Semarang – Penyakit demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi perhatian khusus di tengah ramainya pemberitaan tentang Covid-19 di Kota Semarang. Sampai sekarang kasus DBD di Kota Semarang mengalami penurunan.
Dinas Kesehatan Kota Semarang sudah melakukan berbagai upaya untuk terus menekan angka kejadian DBD. Yakni, salah satunya dengan penyediaan tenaga epidemiologi di seluruh puskesmas, peningkatan kapasitas kepada Gasurkes (Petugas Surveilans Kesehatan), meningkatkan program Sicentik (siswa cari jentik) dan Satu Rumah Satu Jumantik. Juga bekerja sama lintas sektor untuk rutin mengadakan Pemantauan Jentik Nyamuk (PJN) secara serentak setiap seminggu sekali.
“Hal ini dilakukan agar kasus DBD di Kota Semarang 2020 dapat terus ditekan. Apalagi sekarang sudah memasuki musim hujan, masyarakat harus tetap waspada dan selalu menjaga kebersihan,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Moch Abdul Hakam.
Ia menambahkan, Dinkes Kota Semarang juga telah melakukan berbagai inovasi dengan membuat sebuah sistem terintegrasi yang dinamai Tunggal Dara (Bersatu Tanggulangi Demam Berdarah).
Tunggal Dara ini, jelasnya, merupakan sistem informasi lintas sektor yang menjadi solusi untuk penanganan DBD yang terintegrasi dengan melakukan pelaporan dan analisa serta penyebarluasan informasi secara online kepada petugas, pemangku kepentingan, dan masyarakat.
“Karena selama ada nyamuk dan jentik, maka masih ada penderita DBD. Hanya saja perlu ditekan penyebaran, pencegahan, dan tata kelola kasus agar tidak menimbulkan kematian yang lebih banyak lagi,” tambahnya. (cr1/aro/bas)