RADARSEMARANG.COM, Semarang – Calon Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi akan mendapat dukungan penuh dari warga Nahdliyin pada 9 Desember 2020 mendatang. Hal tersebut ditegaskan saat calon petahana yang akrab disapa Hendi tersebut bersilaturahmi dengan Jaringan Kiai Milenial, beberapa waktu lalu.
Koordinator Jaringan Kiai Millenial KH Hadlor Ihsan mengatakan, pihaknya akan berupaya mengajak seluruh warga Kota Semarang untuk menyalurkan suaranya kepada Hendi.
Dengan dukungan Jaringan Kiai Millenial yang berisikan para ulama, kiai, akademisi, pengusaha, bu Nyai, aktivis perempuan, LSM serta profesional dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU), KH Hadlor Ihsan berharap masyarakat dapat datang ke TPS pada 9 Desember 2020 mendatang.
“Kami mohon warga Kota Semarang, jangan lupa hari Rabu Wage, 9 Desember 2020 semuanya datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) mencoblos gambar Hendi dan Ita. Gambar kotak kosong jangan dicoblos,’’ tekan Ahmad Hadlor Ihsan.
Sementara itu, KH Hanief Ismail Lc menyampaikan bahwa selama lima tahun pembangunan Kota Semarang di bawah kepemimpinan Hendi, telah terjadi sinergi yang luar biasa antara ulama, umara, dan semua warga dalam membangun Kota Semarang.
“Pembangun di mana-mana. Andai peraturannya membolehkan, maka sebenarnya khusus untuk Kota Semarang tidak perlu ada coblosan karena calonnya hanya satu pasangan. Langsung pelantikan saja,” jelasnya.
Sebagai salah satu kader Nahdlatul Ulama (NU) Hendi menyatakan, kebanggaannya menjadi bagian dari salah satu ormas Islam terbesar di dunia. “NU itu bandinganya sama dengan UN (United Nations) atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Bedanya UN urusannya hanya di dunia, NU urusanya sampai ke akhirat,’’ tutur Hendi sembari tersenyum.
Sebagai calon wali kota yang memegang Kartu Tanda Anggota NU (Kartanu), Hendi mengaku juga memiliki tanggung jawan moril untuk membesarkan NU.
“Sebagai kader Nahdliyyin, saya juga punya tugas dan tanggung jawab membesarkan NU. Kiai Anasom sedang membangun NU Centre di Padaan, Podorejo, Ngalian, maka itu tugas tanggung jawab kita bersama untuk menyelesaikan,’’ tegasnya.
Hendi menjelaskan, dalam pemungutan suara pada 9 Desember 2020 nanti, KPU akan menerapkan protokol kesehatan. Sehingga masyarakat bisa menyalurkan hak suaranya dengan aman dan nyaman.”KPPS di 30.000 TPS se-Kota Semarang akan dirapid tes sebelum bekerja. Mereka yang terindikasi reaktif akan segera diganti oleh warga yang lain,’’ terang Hendi.
Sebelum masuk ke TPS juga, warga akan dicek suhu badannya. Bagi yang bersuhu badan normal dipersilakan lanjut sampai ke bilik suara. “Sedang yang suhu panas badannya tinggi disediakan bilik pencoblosan khusus,” tambahnya. (den/zal/bas)