RADARSEMARANG.COM, Semarang – Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi– Hevearita Gunaryanti Rahayu langsung tancap gas melakukan kampanye dan menarik simpati masyarakat jelang Pilwalkot Semarang, 9 Desember mendatang. Dalam sehari, ia siap blusukan di 12 tempat untuk menyapa warga, dan sosialisasi pencoblosan.
“Yang jelas, saya akan menyiapkan fisik, Mas. Selama 71 hari masa kampanye akan kita manfaatkan semaksimal mungkin. Sudah saya coba, kekuatan saya sehari 12 tempat. Kalau lebih dari itu sudah loyo, Mas,” kata Hendrar Prihadi saat berkunjung ke kantor RADARSEMARANG.COM, Sabtu (26/9/2020).
Ia mengaku, akan fokus mengajak warga datang ke tempat pemungutan suara (TPS). Karena itu, yang menjadi tantangan terberat saat pandemi Covid-19 ini.
Hendi –sapaan akrab Hendrar Prihadi–bercerita, keluarnya Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) 13 belum lama ini, membuat ruang gerak kampanye menjadi terbatas. Terlebih Pilwalkot kali ini dilakukan di masa pandemi Covid-19. Ia bercerita, jika kegiatan mengumpulkan massa seperti live musik, senam, gowes, donor darah, dilarang dalam PKPU terbaru tersebut.
“Aturannya nggak boleh, ya harus menyesuaikan aturan ini. Nantinya, kami akan bagi tugas. Bu Ita nanti lebih ke virtual, kalau saya meminjam istilahnya Pak Jokowi untuk blusukan door to door, masuk kampung dan mendengar aspirasi masyarakat,” jelasnya. “Bu Ita lebih ke virtual saja, biar kulitnya tidak hitam kena panas,” canda Hendi.
Hevearita Gunaryanti Rahayu atau akrab disapa Mbak Ita menambahkan, pihaknya juga tetap blusukan ke warga. Biar efektif, nanti akan dibagi per zona. “Misalnya, kalau Pak Hendi wilayah Semarang Atas, nanti saya wilayah Semarang Bawah. Begitu sebaliknya,” katanya.
Mbak Ita yang baru saja mendapat penghargaan Anugerah RADARSEMARANG.COM 2020 sebagai penggerak urban farming di Kota Semarang juga akan terus mendatangi komunitas menanam di kampung-kampung. Termasuk memberikan pelatihan berkebun di lahan terbatas. “Bisa pelatihan lewat virtual,” ujarnya.
Sementara itu, kedatangan pasangan Hendi-Ita di kantor RADARSEMARANG.COM sore itu disambut meriah. Hampir seluruh karyawan di Kota Semarang menyambutnya. Hendi-Ita diterima Direktur RADARSEMARANG.COM Baehaqi dan jajarannya di ruang pool side. Kurang lebih 40 menit Hendi-Ita ngobrol santai dengan jajaran manajemen RADARSEMARANG.COM. Direktur Baehaqi didampingi General Manajer Iskandar, Pemimpin Redaksi Arif Riyanto dan Manajer Bisnis Sugiyanto Wiyono. Selain itu, karyawan bagian redaksi, keuangan, pemasaran, umum dan online ikut mendampingi di meja lain. Kedatangan Hendi-Ita juga dihibur musik After Dead Line Band yang beranggotakan para wartawan.
“Kami butuh masukan keluarga besar RADARSEMARANG.COM. Selain itu kami minta pangestu agar ikhtiar kami lancar dan netes,” kata Hendi.
Direktur RADARSEMARANG.COM Baehaqi mengatakan, jika Sabtu kemarin adalah hari yang luar biasa, karena pada kampanye hari pertama, pasangan Hendi-Ita bersedia mampir dan bersilaturahmi dengan karyawan dan manajemen RADARSEMARANG.COM. “Ini luar biasa, beberapa kali saya tekankan kepada seluruh karyawan jika banyak pelajaran yang bisa diambil dari dua orang hebat ini,” ujarnya.
Pria berlogat Surabaya ini menjelaskan, jika sedulur kita yakni Hendi-Ita ini adalah dua sosok yang sebenarnya sudah menang sebelum bertanding. Di mana keduanya melalui perjalanan panjang yang menguras pikiran, energi bahkan tenaga. Artinya, lanjut Baehaqi, perang pertama yang dimenangkan adalah ketika keduanya berhasil mendapatkan rekom dari semua partai politik.
“Tanpa rekomendasi calon tidak akan maju, nah proses ini adalah perang pertama yang dimenangkan. Di mana tidak ada lawan yang muncul dan berani melawan sedulur kita ini yang akhrinya melawan kotak kosong,” bebernya.
Namun Baehaqi menjelaskan, melawan kotak kosong bukan perkara mudah. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dimenangkan. Yakni, kemenangan terhormat atau tidak. “Kalau kemenangan terhormat adalah didukung sebanyak-banyaknya pemilih, salah satu ikhtiar yang dilakukan Mas Hendi adalah terus blusukan, termasuk ke kantor RADARSEMARANG.COM,” katanya.
Melawan kotak kosong, menurut Baehaqi, harus diwaspadai. Manakala ada satu pihak yang berniat “mencederai” Hendi-Ita. Artinya ketika ada pihak yang tidak suka dan sengaja menabuh kotak kosong saat Pilwalkot. “Sampai hari H ini perlu diredam dengan berbagai cara, perlu ada perhatian lebih,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, jajaran redaksi RADARSEMARANG.COM sempat memberikan masukan agar Hendi-Ita bisa terlibat dalam kegiatan senam warga, tapi secara virtual. “Bisa jadi nanti Pak Hendi memberi aba-aba ke peserta senam lewat video call. Jadi tidak hadir di acara. Saya kira tidak melanggar aturan KPU. Lebih baik lagi kalau di acara senam dikasih layar LCD, jadi ada gambar visual Pak Hendi,” usul Arif Riyanto.
Hendi menyambut baik masukan itu. Namun ia masih akan mengomunikasikan dengan timnya, apakah melanggar aturan atau tidak. “Wah itu masukan yang bagus. Jadi, saya cukup dari rumah memandu senamnya ya,” katanya.
Terkait kotak kosong yang ditabuh, Hendi mengaku belum begitu mencermati secara teliti. Karena sebelumnya dirinya lebih fokus pada peningkatan partisipasi masyarakat dalam Pilwalkot. “Betul tadi kata Mas Baehaqi, kita akan cermati saran dari njenengan. Nanti kita antisipasi, kalau memang ada yang menabuh kita akan lawan,”tutur Hendi disambut tepuk tangan seluruh karyawan RADARSEMARANG.COM.
Di akhir acara, Hendi-Ita diminta untuk menuliskan harapan dan semangat kepada karyawan RADARSEMARANG.COM. Hendi menuliskan: “Semangat Baru untuk segera Bangkit Pasca Pandemi Covid-19. Sukses Untuk Sedulur Radar Semarang.” Obrolan santai itu ditutup dengan foto bersama dengan segenap karyawan RADARSEMARANG.COM. Baehaqi juga sempat menyerahkan poster halaman pertama RADARSEMARANG.COM kepada Hendi-Ita. (den/aro/bas)
