RADARSEMARANG.COM, Semarang – Pembangunan infastruktur di Kota Semarang lima tahun terakhir menjadi kunci perkembangan ibu kota Jawa Tengah. Banyak investor masuk untuk membangkitkan perekonomian di Kota Lumpia ini.
“Pada tahun 2011 saya potret kondisi Kota Semarang, jalan rusak mencapai 54 persen, wilayah rawan banjir juga mencapai 41 persen, sehingga tidak pernah ada investasi masuk lebih dari Rp 1 triliun dalam satu tahun,” kata Calon Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat menjadi narasumber pada Akademi Pemimpin Indonesia yang digelar Partai Gelora Indonesia Minggu (27/9/2020).
Kondisi tersebut akhirnya membuat angka kemiskinan tinggi. Yakni diangka 5,6 persen. Namun perbaikan infastruktur yang terus dilakukan, membuat banyak investor melirik. Apalagi luasan daerah banjir dan jalan rusak terus ditekan secara siginfikan.
“Tahun lalu jalan rusak tinggal 5,09 persen, penanganan banjir pun tersisa 13,71 persen dan investasi melonjak menjadi Rp 36,5 triliun dalam setahun. Angka kemisikanan turun menjadi 3,98 persen,” tuturnya.
Ketua DPD Partai Gelora Indonesia Kota Semarang Danan Setiawan menyebut tren positif Kota Semarang harus dapat dipertahankan bersama, karena banyak fakta kemajuan beberapa tahun terakhir.
“Tentu tahun ini menjadi pengalaman besar bagi kita semua. Di mana kita dapat secara nyata berkontribusi membangun Semarang yang lebih hebat,” katanya.
Ia menjelaskan jika Partai Gelora Indonesia, mendukung calon Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi untuk meraih 90 persen suara pemilih di Pilkada 9 Desember 2020.
“Meskipun kita partai baru, namun jaringan di 11 kecamatan bisa dimanfaatkan untuk memperluas bidang kampanye,” tuturrnya. (den/zal/bas)