26 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Proyek Jembatan Kretek Wesi Sampangan Telan Anggaran Rp 20 M

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Proyek jembatan baru di sebelah Kretek Wesi, ditargetkan selesai November mendatang. Jembatan yang menelan anggaran Rp 20 miliar ini lantaran jembatan lama yang tak lagi mampu menampung kepadatan arus lalu lintas penghubung Gunungpati dan Ganjahmungkur tersebut.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat meninjau pembangunan jembatan meminta agar masyarakat bersabar selama proses pembangunan. Targetnya, jembatan baru yang dibangun di sebelah barat jembatan lama akan rampung pada November mendatang. “Saat ini, pembangunannya baru mencapai tiga persen, saya minta masyarakat bersabar selama proses pembangunan,” katanya Kamis (24/9/2020).

Pria yang akrab disapa Hendi ini menjelaskan, pembangunan jembatan baru ini menalan anggaran Rp 20 miliar yang berasal dari bantuan APBD Provinsi Jateng. Komponen utama dalam pembangunan jembatan, lanjut dia, adalah penampang beton. “Kalau penampang beton sudah dipasang, pengerjaan jembatan akan cepat selesai. Nantinya jembatan ini memiliki lebar tujuh meter,” tuturnya.

Pembangunan jembatan baru ini, lanjut dia, dikarenakan banyaknya desakan masyarakat lantaran jembatan besi kerap menjadi titik simpul kemacetan dari arah Gunungpati ataupun Gajahmungkur. “Baru tiga persen pembangunannya karena memang baru jalan seminggu ini. Saya berharap jika nanti sudah jadi bisa menjadi solusi agar jalur Sampangan ini tidak macet lagi,” harapnya.

Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang Suharsono menjelaskan memang perlu dibangun jembatan tambahan untuk mengurangi kemacetan jalan yang menghubungkan Kecamatan Gunungpati dan Kecamatan Gajahmungkur tersebut.

“Karena untuk mengurai kepadatan lalu lintas yang menuju kampus Unnes dan kampus-kampus sekitar, sehingga saat berangkat kerja atau sekolah selalu terjadi kepadatan. Termasuk mengurangi kepadatan di perempatan Jalan Dewi Sartika dan pertigaan Jalan Talangsari,” tambahnya.

Untuk spesifikasi, lanjut dia, pembangunan bentang jembatan 50 meter dan lebar jembatan sembilan meter. “Spesifikasinya terdiri atas tujuh meter untuk jalan, sedangkan satu meter di kanan dan kiri untuk area pedestrian, proyek ini harus diawasi agar selesai tepat waktu,” jelas politikus PKS ini.

Sementara itu, progres pembangunan Museum Bubakan saat ini mencapai 80 persen. Museum yang memiliki berbagai fasilitas seperti kolam keceh, gardu pandang dan ruang terbuka hijau dipastikan akan siap launching pada 15 Desember mendatang.

Hendi yang kemarin meninjau langsung ke lokasi bekas taman bundaran Bubakan itu mengaku puas dengan progres pengerjaan infrastruktur tersebut. Dari sisi pembangunan berjalan dengan baik, dan akan selesai sesuai target.

“Bangunan ini adalah bantuan dari pemerintah pusat untuk mempercantik Kota Lama. Mulai dari rumah pompa Berok, kemudian Polder Tawang dan Museum Bubakan, ada fasilitas kolam keceh yang bisa dipakai anak-anak, ada juga museum, dan ada gardu pandang di atasnya,” katanya.

Pembangunan infastruktur di Kota Lama, lanjut Hendi, diharapkan bisa mempercantik Kota Semarang dan menghilangkan kesan kumuh. Ending-nya bakal mengangkat pariwisata di Ibu Kota Jawa Tengah ini.

Sementara untuk museum, Dinas Kebudayaan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang sudah mengalokasikan anggaran untuk mengisi ruangan museum pada 2021 mendatang. Desain museum sendiri akan mengusung konsep menggambarkan sejarah Kota Semarang. “Semua pengerjaannya konstruksinya halus dan tinggal penyelesaian di beberapa bagian saja, mudah-mudahan Desember selesai. Semoga dengan adanya ini bisa mempercantik kota, menghilangkan kekumuhan, meningkatkan pariwisata, dan mengangkat perekonomian,”jelasnya.

Team leader manajemen konstruksi PT Brantas Abipraya selaku konsultan pembangunan kawasan Kota Lama Semarang Sonny Cahyo Bawono mengatakan, progress kolam retensi sendiri sudah 80 persen dan didesain sebagai ruang terbuka publik. “Konsep museum didesain secara virtual, menggambarkan sejarah Semarang. Nantinya akan dipamerkan peninggalan Kota Semarang,”katanya.

Tanggungjawabnya tidak hanya pada kolam retensi saja, melainkan keseluruhan revitalisasi Kota Lama tahap dua yang meliputi pembangunan museum, kolam retensi, dan beberapa bagian Kawasan Kota Lama. “Progress kolam retensi 80 persen. Tapi tahap dua secara keseluruhan sudah 75 persen. Akan selesai 15 Desember, langsung launching,” ujarnya. (den/aro/bas)

 


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya