29 C
Semarang
Thursday, 19 June 2025

Juru Parkir Pakai Rompi Batik Semarangan, Seperti Ini Penampakannya

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Inovasi dilakukan Pemkot Semarang untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor parkir. Mulai pekan depan,  Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang akan mencoba sistem Smart Parking di ruas Jalan MT Haryono Semarang. Aplikasi parkir ini sekaligus untuk mengurangi keberadaan parkir liar.

Kepala Dishub Kota Semarang Endro P Martanto mengatakan, inovasi ini menjadi salah satu solusi terkendalanya parkir berlangganan karena masalah regulasi. Smart Parking, lanjut dia, tidak menggunakan mesin seperti parkir berlangganan. Namun hanya menggunakan smart phone dari para juru parkir (jukir)

“Kalau menggunakan mesin, dikhawatirkan gampang dirusak oknum yang tidak bertanggungjawab. Nantinya pada aplikasi ini, juga memiliki fitur sistem informasi parkir yang bisa digunakan masyarakat,” katanya usai launching seragam jukir dan pengenalan uji coba Smart Parking di Gedung Moch Ichsan, Kompleks Balai Kota Semarang, Kamis (24/9/2020).

Dijelaskan, dengan aplikasi tersebut, aktivitas parkir akan termonitor dengan mudah. Jika jukir curang misalnya, nanti kita akan mendapatkan notifikasi. Rencananya, sistem ini akan diujicoba di Jalan MT Haryono, Semarang.

“Kita coba satu ruas jalan dulu, total ada 30 jukir. Kita juga akan lihat smart phone yang digunakan support atau tidak. Harapannya bisa memperbaiki target parkir yang lebih optimal,” tuturnya.

Aplikasi ini, menurut Endro, juga bertujuan untuk menekan parkir yang sifatnya liar. Dishub, lanjut dia, juga bisa dipantau melalui CCTV analisis yang dimiliki Diskominfo Kota Semarang. Tahun ini, Dishub sendiri menargetkan pendapatan parkir sebesar Rp 2,1 miliar. “Parkir liar juga bisa terlihat, untuk pembayarannya nanti cashless. Saat ini, sudah 74 persen, kami yakin bisa tercapai,” katanya optimistis.

Dishub, lanjut Endro, memiliki sekitar 800 jukir resmi yang terdata. Kamis (24/9/2020) kemarin, sekitar 100 jukir mendapatkan seragam baru berupa rompi merah bermotif batik Semarangan dan ikat kepala.

“Untuk menggenjot pendapatan, kita mulai pikirkan penampilan jukir agar lebih humble dan humanis ini sebagai identitas jukir resmi di Semarang,” bebernya.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menjelaskan, dengan adanya inovasi ini, diharapkan pendapatan parkir bisa lebih tinggi. Ia mencontohkan Medan dan Surabaya, setiap tahunnya pendapatan dari sektor parkir ini bisa mencapai Rp 20 miliar. “Kami ingin ada peningkatan, salah satunya dengan melakukan inovasi,” ucapnya.

Menurut Hendi -sapaan akrabnya- dengan diberikannya seragam baru untuk jukir resmi, diharapkan bisa lebih humanis dan membuat pengguna jalan lebih nyaman serta aman. Jika tidak menggunakan seragam atau tidak memiliki tanda pengenal, dipastikan juru parkir liar.

“Ini upaya agar pelayanan dan pendapatan parkir lebih baik. Saya pesan, njenengan semua adalah pahlawan Kota Semarang, pahlawan pembangunan. Niati kerja buat keluarga dan pemkot. Kalau misalnya ada teman-temen Dishub yang macem-macem, laporkan ke saya,”tegasnya. (den/aro/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya