RADARSEMARANG.COM, Semarang – Pandemi Covid-19 tak menyurutkan semangat para perancang busana untuk terus berkreasi. Setidaknya ini dibuktikan oleh desainer Eko Tjandra. Pemilik brand Olanye by Eko Tjandra ini memamerkan desain busana terbarunya yang lebih menonjolkan kecantikan wanita. Rancangan busana itu ia pamerkan saat pergelaran Semarang Fashion Convention 2020 yang digelar Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Semarang, Kamis (24/9/2020).
“Show kali ini aku menampilkan tiga koleksi busana, yakni Juma Sama’, Kharma Moksa, dan Grandiose,” ujar Eko Tjandra kepada RADARSEMARANG.COM.
Koleksi busana Juma Sama’ yang baru dirilis pada 2020 ini, menurutnya, lebih memperlihatkan sisi wanita yang secara kodrati melahirkan, menjadi ibu, membesarkan anak-anaknya, serta membentuk karakter anak-anaknya. Busana yang ditampilkan dominan berwarna hitam dengan model gaun ready-to-wear deluxe. Busana ini, sambungnya, cocok dikenakan untuk acara pesta.
“Secara harfiah, kata Juma berasal dari Bahasa Jawa dan Sama’ berasal dari Bahasa Arab yang keduanya memiliki arti sama, yaitu langit. Maksudnya, wanita itu perlu dijunjung setinggi langit,” papar pria asal Bojonegoro, Jawa Timur ini.
Untuk koleksi Kharma Moksa, Eko menjelaskan, koleksi keduanya ini untuk memberikan penghargaan bagi seorang wanita yang dengan tanpa pamrih telah menjalankan perannya sebagai ibu, pendidik anak, dan sebagainya.
“Warna yang ditonjolkan pada koleksi busana ini dominan gold atau emas. Busana ini termasuk kategori evening gown,” terang salah satu member Indonesian Fashion Chamber ini.
Koleksi terakhir yang ditampilkan pada acara SFC kemarin bernama Grandiose. Berbeda dengan koleksi sebelumnya, busana yang satu ini menerapkan teknik tingkat tinggi dalam produksinya. Tak hanya itu, ia juga menambahkan properti dalam busananya. Koleksi ini, menurutnya, terinspirasi dari wanita hebat pada zaman kerajaan bernama Tribhuwana Tunggadewi. Karena dikenakan saat pandemi, Eko juga menambah masker dalam beberapa karya busananya.
“Teknik yang digunakan memiliki tingkat kesulitan tinggi. Kain pada busana Grandiose terlihat melekat seperti tidak ada jahitan. Cara pembuatannya pun handmade. Semua elemen disusun satu persatu. Bahan dasar yang digunakan dari songket Palembang,” jelasnya sambil menambahkan busana Grandiose pernah ditampilkan saat fashion show di Thailand. (mg2/mg3/mg4/aro/bas)