26 C
Semarang
Thursday, 19 June 2025

Salurkan Paket Sembako, Gandeng 434 Warung

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Bantuan sosial paket sembako mulai bulan depan tidak lagi diberikan secara langsung dalam boks kardus. Namun Pemerintah Kota Semarang menggantinya dengan kartu Semarang Hebat. Kartu ini nantinya digunakan warga yang terdampak Covid-19 untuk berbelanja sembako di ratusan warung yang digandeng pemkot. Kemarin, kartu Semarang Hebat ini diluncurkan di Kelurahan Panggung Lor, Semarang Utara.

Kepala Dinas Sosial Kota Semarang Muthohar mengatakan, mulai September ini teknis bantuan sembako tidak lagi diberikan secara langsung. Namun diubah menggunakan kartu yang berisi saldo sebesar Rp 100 ribu. Total ada 434 warung di 16 Kecamatan yang digandeng oleh Pemkot Semarang dan BNI 46 sebagai penyedia kartu.

“Nanti saldonya dibelanjakan di warung-warung yang sudah digandeng, totalnya ada 434 warung yang tersebar di 16 kecamatan,” bebernya kepada RADARSEMARANG.COM, kemarin.

Pemkot sendiri menyediakan 130 ribu kartu. Nantinya akan diberikan kepada warga Semarang secara bertahap. Khusus di daerah Panggung Lor, total ada 210 kartu yang diberikan secara simbolis oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kota Semarang Krisseptiana Hendrar Prihadi (Tia Hendi), dan Ketua DPRD Kota Semarang Kadar Lusman. “Kita akan berikan secara bertahap untuk pendistribuan kartu ini,” katanya.

Untuk pengisian saldo, lanjut dia, akan dilakukan setiap pekan pertama di awal bulan. Setelah saldo diisi oleh pemkot melalui BNI, masyarakat bisa langsung menggunakannya.

Muthohar menegaskan, jika saldo ini hanya  boleh digunakan belanja sembako bukan yang lainnya. “Ada sanksi jika penerima manfaat beli yang lainnya, misalnya rokok, pulsa atau yang lainnya. Jadi, kita harus awasi ketat, harus dibelanjakan sembako,” tegasnya.

Rencananya,  pemberian bantuan sosial bagi warga terdampak Covid-19 akan berlangsung hingga Desember mendatang.  Sejak awal pandemi, Dinsos telah menyalurkan 630 ribu paket sembako senilai Rp 67,7 miliar.

“Pertimbangan dialihkan ke kartu adalah efisiensi dan protokol kesehatan. Serta memberdayakan ekonomi masyarakat,”katanya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang Iswar Aminudin mengatakan, pemberian bantuan menggunakan kartu merupakan langkah inovatif dari Pemkot Semarang. Salah satunya adalah untuk mengurangi kerumunan di tengah pandemi Covid-19.“Pak Wali minta dilakukan cashless, Alhamdulillah bisa diwujdukan,” jelasnya.

Pemkot Semarang, lanjut Iswar, telah menganggarkan belanja tak terduga (BTT) untuk penanganan Covid-19 sekitar Rp 300 miliar. “Untuk bansos ini terpakai Rp 66,7 miliar. Ada juga untuk pengadaan alat kesehatan, perekonomian dan lainnya,” katanya. (den/aro/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya