RADARSEMARANG.COM, Semarang – Komunitas Antrhopology Research (Are) menggelar pameran bertajuk Patana: Sepenggal Kisah dari Tana Humba. Menggambarkan aktivitas ritual yang berada di luar logika manusia modern terjadi di tanah Sumba dan Toda. Semua karya yang dipampang merupakan hasil ekspedisi di Kampung Toda, Kecamatan Kodi, Sumba Barat Daya pada 5 Februari – 26 Februari lalu.
Projek Koordinator kegiatan ekspedisi Bayu Kurniawan menyampaikan, Patana sendiri adalah simbol penting dari pendekatan, observasi, dan interaksi dengan orang Toda.
Beberapa mahasiswa juga menceritakan rintangan serta penolakan yang mereka hadapi selama menjalankan ekspedisi. Namun mereka menganggap itu merupakan bagian dari pelatihan skill seorang antropolog untuk bisa membangun kepercayaan masyarakat.
“Menurut saya, ada banyak cara yang bisa dilakukan para antropolog untuk memulai penelitiannya. Contohnya membangun rapport dengan masyarakat atau bisa juga membuka diri agar dapat dipercaya oleh masyarakat,” tutur Dr Gunawan pada diskusi daring Sabtu (19/9/2020)
Pameran Etnofotografi ini juga menampilkan potret dari berbagai perspektif mahasiswa selama melaksanakan ekspedisi. Tema foto pun ditampilkan berbeda sesuai pandangan mereka masing-masing, seperti ritual masyarakat, kekerabatan, arsitektur, sinkretisme, dan perempuan.
Pameran Etnofotografi ARE dibuka pada tanggal 19 September hingga 3 Oktober 2020 di Tan Art Space, Jalan Papandayan, Gajahmungkur, Kota Semarang. (mg2/mg3/den/zal/bas)