RADARSEMARANG.COM, Semarang – Ratusan kios di Pasar Gedawang, Banyumanik, Kota Semarang mangkrak. Sejak diresmikan 15 tahun lalu, dari 300 kios, tak ada satu pun yang dipakai berjualan.
Ironisnya, kios yang mangkrak itu kini dipakai sebagai tempat tinggal warga. Aktivitas perdagangan hanya tampak di lapak yang berada di bagian belakang. Tercatat, ada 15 pedagang yang membuka lapak sembako dan kebutuhan sehari-hari.
Pantauan RADARSEMARANG.COM, kondisi kios di Pasar Gedawang sangat memprihatinkan. Tembok kios tampak kusam. Banyak pintu rolling door yang hilang. Semak dan sampah di mana-mana. Tak hanya itu, ada sejumlah kios kumuh karena dipakai sebagai gudang rosok. Adapula yang menjadi tempat tinggal para tuna wisma. “Kebanyakan pedagang di sini bukan penjual partai besar. Selama ini mereka berjualan melayani pembeli yang sebagian besar ibu rumah tangga,” kata Muhammad Nasir, 53, pedagang kelapa kepada RADARSEMARANG.COM.
Nasir dan pedagang lain tidak punya pilihan lain selain bertahan. Namun ia masih optimistis tetap ada pembeli meski terbatas.
Karsih, 55, yang sudah membuka lapak 15 tahun di pasar Gedawang berharap pemerintah datang dan memperhatikan keadaan pasar sekarang. “Harusnya para penjual yang di depan jalan itu ditarik ke sini. Biar sini ramai pembeli. Kalau tidak, lama-lama pasar ini bisa mati,” tuturnya. (mg6/mg14/ton/bas)