RADARSEMARANG.COM, Semarang – Nama Desa Persen, Sekaran, Gunungpati, ramai diperbincangkan akhir-akhir ini. Benar saja, desa yang hanya berjarak 12 kilometer dari pusat Kota Semarang itu punya wisata ‘musiman’ baru yang bernama Gubug Serut.
Warga Desa Kersen memanfaatkan aliran Kaligarang sebagai destinasi wisata air. Selain bisa berenang, pengunjung Gubug Serut juga bisa melakukan river tubing atau hanya sekadar berswa foto di beberapa spot yang disediakan.
Meski hanya berjarak 25 menit dari pusat kota, namun butuh perjuangan untuk menuju Gubug Serut. Jaraknya dari jalan utama Dewi Sartika menuju Kampus Unnes sekitar dua kilometer. Di satu kilometer terakhir pengunjung harus melewati jalan berliku serta turunan tajam.
“Untuk saat ini kami memang masih terkendala akses yang belum bisa dilalui mobil. Jadi kalau pengunjung yang menggunakan mobil harus parkir di atas sekitar 500 meter sebelum lokasi. Kemudian jalan kaki atau kami jemput,” kata Yudi Prasetyo, salah satu pengelola Gubug Serut.
Namun perjalanan ‘susah payah’ menuju Gubug Serut terbayar dengan segarnya aliran Kaligaran serta pemandangan sekitar yang masih alami. Bahkan pengelola masih menggratiskan tiket masuk menuju Gubug Serut.
“Saat ini pengunjung cuma bayar parkir Rp 2.000. Kemudian kalau mau sewa ban kita patok harga Rp 5.000. Belum ada tiket masuk,” sambung Yudi.
Yudi menceritakan, wisata Gubug Serut lahir karena kegelisahan masyarakat Desa Persen. Menurut warga, desanya memiliki potensi alam yang layak dijual sebagai destinasi wisata.
“Apalagi waktu itu banyak warga Desa Persen yang terkena PHK karena pandemi. Akhirnya kami berfikir untuk membuat destinasi wisata. Yang akhirnya lahir Gubug Serut sekitar sebulan terakhir. Kemudian menjadi semakin dikenal sejak viral di medsos,” beber Yudi.
Pucuk dicinta ulam pun tiba. Perlahan kini Gubug Serut mulai dikenal masyarakat. Yang tentunya berimbas pada kondisi perekonomian masyarakat sekitar.”Masyarakat juga ada yang mulai berjualan di sekitar lokasi. Ya lumayan sekarang mulai membantu perrkonomian masyarakat sekitar karena kalau weekend kemaren saja pengunjung bisa mencapai sekitar 500 orang,” terangnya.
Atik Walidiyati, salah satu pengunjung mengaku cukup senang dengan adanya wisata alam baru yang tak jauh dari pusat Kota Semarang. “Tempatnya cukup bagus. Meski aksesnya masih sulit tapi begitu sampai bisa menjadi tempat untuk menghilangkan penat,” kata warga Sekaran itu. (bas/zal)
