RADARSEMARANG.COM, Semarang – Sejumlah proyek di Kota Semarang tetap dikerjakan di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya pembangunan Museum Bubakan. Proyek ini ditargetkan rampung akhir November mendatang. Anggaran yang digelontorkan sebesar Rp 15 miliar ini berasal dari Kementerian PUPR. Lokasi yang dulunya taman air mancur ini akan disulap menjadi museum yang memiliki polder. Selain sebagai sarana edukasi mengenal sejarah Kota Lama dan sistem pengendali banjir, rencananya Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi akan mengubah tempat tersebut menjadi destinasi wisata yang menarik dengan menambahkan jembatan kaca dan sculpture (seni tiga dimensi).
“Bubakan ini kalau sudah selesai akan menjadi destinasi yang menarik. Bagian bawahnya ada kolam polder yang memiliki fungsi retensi banjir, di atasnya ada kolam indah yang dilengkapi dengan jembatan kaca. Juga terdapat museum Kota Lama Semarang dan ada artefak berupa ujung benteng (bastion) Kota Lama,” katanya.
Wali Kota yang akrab disapa Hendi ini menjelaskan, jika artefak yang dimaksud adalah ujung benteng yang ditemukan di bawah Bundaran Bubakan. Artefak tersebut nantinya akan dipertontonkan di dalam sebuah kotak kaca, sehingga pengunjung bisa melihat secara langsung peninggalan sejarah Kota Lama.
Dikatakan, progres pengerjaan Museum Bubakan mau tidak mau mengharuskan pemberlakuan penutupan sementara jalan di seputaran Bundaran Bubakan. Penutupan jalan telah dimulai sejak Sabtu (22/8/2020) lalu hingga 22 November 2020 mendatang. Untuk menghindari kemacetan, penutupan jalan akan dibagi menjadi empat segmen. Penutupan akan dilaksanakan secara bergantian sesuai jadwal pengerjaan. Hendi meminta warga Kota Semarang bersabar dan memaklumi apabila perjalanan yang melewati Bundaran Bubakan menjadi sedikit terganggu.
“Bagi warga yang ingin melewati Bundaran Bubakan harap maklum dan bersabar apabila perjalanannya terganggu. Mudah-mudahan tidak lama lagi akan selesai,”ujarnya.
Progres pengerjaan Museum Bubakan, lanjut Hendi, saat ini sudah mencapai 70 persen. Targetnya selesai pada akhir November tahun ini. Ia mengaku terus berkoordinasi dengan Kementerian PUPR agar pembangunannya bisa selesai tepat waktu, sehingga tidak mengganggu kenyamanan warga.
“Target kita, proyek pembangunan Museum Bubakan ini selesai akhir November 2020. Kami terus berkoordinasi dengan Kementerian PUPR agar proses pembangunan Museum Bubakan ini bisa selesai sesuai target. Sehingga tidak terlalu lama mengganggu kenyamanan lalu lintas warga,”harapnya. (den/aro/bas)