32 C
Semarang
Tuesday, 14 October 2025

Kelompok Tani Dahlia Sukses Kembangkan Padi Aquaponik

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Kelompok Tani Dahlia merupakan satu-satunya kelompok tani di Kota Semarang yang berhasil mengembangkan tanaman padi dengan sistem aquaponik hingga panen. Diharapkan upaya tersebut menjadi inspirasi bagi kelompaok tani lainnya.

Dengan memanfaatkan lahan yang tidak begitu besar di wilayah RT 1 RW III Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, kelompok tani yang diketuai Sri Mulyanah itu, berhasil mengembangkan 80 jenis tanaman. Mulai tomat, terong, cabai, hingga padi. “Hasilnya kami bagikan kepada warga, ” kata Sri Mulyanah usai panen raya padi kemarin (23/8/2020).

Dikatakan, panen padi ini merupakan yang pertama. Sebelumnya gagal karena serangan hama. “Pada panen pertama karena tidak ditutup dengan plastik maka banyak burung dan tikus serta hama lainnya masuk. Makan dan merusak padi, ” katanya. Selain panen padi, pihaknya juga memanen beras merah.

Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu yang turut hadir dalam panen raya tersebut mengatakan, biasanya sistem aquaponik itu lebih banyak ke sayuran dan buah-buahan, serta budidamber. Tetapi kelompok tani Dahlia ini berbeda dengan lainnya. Bisa dibilang yang pertama berhasil mengembangkan tanaman padi dengan sistem aquaponik.

Biasanya, lanjut Ita, sapaan akrabnya, menanam padi dengan sistem aquaponik itu susah. Penyemaian dan pemeliharaannya di tempat berbeda-beda. Tapi ini mulai benih sampai panen dilakukan di satu tempat. Selain itu yang menarik, ditanam di lahan sempit.  “Dengan adanya panen ini tentunya menjadi inspirasi bagi kelompok wanita tani lain untuk bisa meniru,” tambahnya.

Sementara itu Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi terus berupaya meningkatkan ketahanan pangan dengan mendorong masyarakatnya menerapkan konsep urban farming.

Menurut Hendi, sapaan akrab wali kota, untuk menjaga ketahanan pangan, tidak cukup jika hanya menitikberatkan pada masyarakat atau pemerintah. Perlu sinergi dan usaha mulai dari tingkat individu, rumah tangga, masyarakat, sektor privat (perusahaan), dan pemerintahan sebagai pemangku kebijakan. “Sesuai konsep bergerak bersama yang selalu kita pakai dalam pembangunan Kota Semarang selama ini,” ujarnya.

Salah satunya upaya tersebut adalah dengan menggalakkan urban farming tanaman yang dapat dikonsumsi langsung. Melalui urban farming masyarakat diharapkan mampu menghasilkan ketersediaan pangan bagi keluarganya. Secara tidak langsung dapat mendukung ketahanan pangan. Pada akhirnya mampu mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

“Diharapkan setiap keluarga dapat memanfaatkan setiap jengkal lahan pekarangannya untuk bercocok tanam atau beternak. Terlebih, saat wabah Covid-19 seperti sekarang ini, pasokan dari sentra produksi menjadi sedikit terhambat,” tandas Hendi usai meresmikan Kampung Siaga Candi Hebat di Kelurahan Lempongsari belum lama ini. (hid/za/basl)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya