30 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Persiapan Sudah 100 Persen, SMAN 5 Siap Pembelajaran Tatap Muka

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Kebijakan Pemprov Jateng untuk mengembalikan pembelajaran dengan sistem tatap muka disambut baik oleh sekolah. Bahkan sejumlah sekolah sudah mempersiapkan segala fasilitas untuk menunjang pembelajaran tatap muka. Salah satunya SMA Negeri 5 Semarang.  Beberapa fasilitas dan skema untuk pembelajaran tatap muka sudah dipersiapkan.

Kepala SMA Negeri 5 Semarang Siswanto menuturkan, jika persiapannya sudah 100 persen. Mulai dari penataan bangku kelas yang dibuat berjarak, fasilitas cuci tangan, penyediaan handsanitizer di setiap kelas, hingga mengubah skema pembelajaran.

“Kita sudah siap jika nanti diberlakukan pembelajaran tatap muka,” ujar Siswanto kepada RADARSEMARANG.COM, Selasa (18/7/2020).

Adapun skema jadwal pembelajaran juga diubah tidak seperti biasanya. Nantinya akan diberlakukan sistem sif. Dalam satu minggu hanya satu kelas yang diperbolehkan masuk. “Misalnya, minggu pertama pembelajaran tatap muka kelas X. Kemudian minggu kedua kelas XI, dan minggu ketiga kelas XII. Dikarenakan dalam satu kali pembelajaran tatap muka diperlukan jumlah kelas yang banyak,” bebernya.

Dalam satu kelas nantinya hanya diisi maksimal 20 siswa. Sehingga pembelajaran di model sif. Jam belajar pun dibuat lebih pendek dibanding hari biasa. “Hari biasa sampai 8 jam untuk pembelajaran tatap muka, di masa pandemi maksimal hanya 3 jam dan tidak ada jam istirahat,” tuturnya.

Itu artinya, kata dia, pembelajaran tidak dilakukan sepenuhnya tatap muka. Namun tetap dikolaborasikan dengan sistem daring. Pihak sekolah juga membentuk satgas jogo sekolah. Satgas tersebut berfungsi untuk memantau siswa supaya tidak ada yang bergerombol. Ataupun tindakan yang rentan membuat penularan Covid-19.

Munculnya klaster baru di sekolah beberapa waktu lalu, memang sempat membuat kekhawatiran pihaknya. Namun dengan protokol kesehatan yang ketat, munculnya klaster baru di sekolah tentunya bisa ditekan. “Sempat khawatir juga, namun tetap kita patuh terhadap semua keputusan dinas. Dalam hal ini, kita sudah siap (menjalankan pembelajaran tatap muka, Red),” ujarnya.

Sejauh ini, lanjut dia, SMAN 5 Semarang melakukan pembelajaran dengan sistem daring. Pihak sekolah memberikan fasilitas terhadap siswa yang kesulitan mengikuti pembelajaran sistem daring. Salah satunya dengan meminjamkan modem dan 50 laptop kepada siswa yang tidak memiliki perangkat komputer atau smartphone.

“Itu kendala siswa dari kalangan ekonomi bawah. Mereka tidak punya handphone ataupun komputer, karenanya kita bantu pinjami,” katanya.

Saat ini, kata dia, sudah ada 56 siswa yang mengajukan bantuan pinjaman laptop dan modem kepada pihak sekolah untuk mengikuti pembelajaran sistem daring. “Ada delapan laptop bantuan alumni. Juga kita siapkan tab sebanyak dua unit hasil swadaya guru,” ujarnya.

Kebijakan pembelajaran tatap muka di sekolah pernah dilontarkan Pemprov Jateng. Bahkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sudah menginstruksikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng untuk membuat skema pembelajarannya.

Plt Kepala Disdikbud Jateng Padmaningrum mengatakan, ada tiga skenario yang akan diberlakukan bila pembelajaran tatap muka kembali digelar. Skenario pertama berupa penerapan di satu sekolah di setiap kabupaten/kota. Skenario kedua, penambahan sekolah di daerah yang masuk zona hijau. Dan ketiga, penambahan jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka.

“Jadi, kita lakukan bertahap dengan melihat kesiapan daerah serta sekolah masing-masing,” kata Padmaningrum.

Pelaksanaan pembelajaran tatap muka selama pandemi, lanjutnya, juga akan dilakukan secara ketat. Seperti jumlah siswa dibatasi, jam belajar dikurangi, dan tidak ada moving class. “Apabila terjadi kasus Covid-19, maka sekolah langsung ditutup,” ujarnya. (ewb/aro/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya