27 C
Semarang
Tuesday, 28 October 2025

Alokasi Anggaran Pembebasan Rp 40-60 M untuk SORR

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang Kelanjutan proyek Semarang Outer Ring Road (SORR) akhirnya memiliki titik terang. Tahun ini akan dianggarkan dana pembebasan lahan tahap pertama.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang Kadar Lusman menegaskan, pembangunan SORR menjadi prioritas pada 2021 mendatang.

“SORR ini harus dikejar, tahun ini akan dianggarkan untuk pembebasan lahan tahap pertama,” tegas Pilus-sapaan akrabnya-Selasa (18/8/2020).

Pilus menjelaskan, pembebasan lahan dan pembangunan SORR membutuhkan empat tahap. Tahap pertama adalah wilayah Wonosari-Mijen, sementara tahap kedua, Mijen-Gunungpati, tahap ketiga Gunungpati-Banyumanik, tahap keempat Banyumanik-Tembalang, tahap kelima Tembalang-Pedurungan dan terakhir adalah Pedurungan-Genuk.

“Untuk tahap pertama akan dianggarkan pembebasan lahan, besarannya belum tahu. Mungkin bisa Rp 40 sampai 60 miliar,” ujarnya.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan ini, mengatakan, ada beberapa titik lahan yang sudah dibebaskan. Anggaran yang gelontorkan, rencananya untuk menuntaskan titik-titik yang belum dibebaskan namun sudah dilakukan pengukuran.

“Kalau kendala tentu masih ada, yakni warga yang keberatan. Namun saya yakin dengan sosialisasi kepada masyarakat nantinya bisa berjalan dengan lancar, misalnya di Perumahan Wonosari, satu RT hanya ada lima atau enam rumah yang kena,” jelasnya.

SORR dinilai memang sangat mendesak untuk dibangun. Selain bisa mengurangi kepadatan kendaraan yang ada di jalur Pantura, SORR juga akan berimbas pada perkonomian masyarakat. “Pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi juga bisa terangkat dengan SORR ini,” tandasnya.

Sebelumnya, anggota Komisi C DPRD Kota Semarang, Joko Santoso meminta agar proyek pembangunan SORR bisa menjadi prioritas yang dilakukan Pemkot Semarang. “Program ini harusnya menjadi prioritas, kendala memang adalah pada ganti rugi lahan yang belum klir,” katanya.

SORR lanjut pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang ini, sangat diperlukan untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan di beberapa daerah. Juga meratanya pusat keramaian. Menurut Joko, saat ini pertumbuhan ekonomi hanya berpusat di tengah kota saja, sementara di daerah lainnya masih sangat minim.

“Dulu sudah pernah dianggarkan. Pengukuran pun sudah dilakukan. Namun tidak ada tindak lanjut sampai masanya habis dan uang yang telah digelontorkan harus dikembalikan lagi,” ucapnya.

Sebagai kota metropolitan, lanjut dia, SORR ini harus direalisasikan. Ia mencontohkan adanya pembangunan jalan lingkar di Jogjakarta sukses menumbuhkan perkonomian, pusat keramaian baru. Bahkan menjadi perhatian khusus oleh Pemerintah Kota Semarang. “Bisa dibilang harus dijadikan skala prioritas,” jelasnya. (den/zal/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya