RADARSEMARANG.COM, Semarang – Proyek pembangunan Hotel Awan Sewu memakan korban. Tembok pembatas bekas bangunan tua tersebut roboh dan menimpa lima orang pekerja. Empat orang diantaranya meninggal dunia.
Empat pekerja yang meninggal adalah Sodikin, 30, warga Kabupaten Kuningan. Ujun Junedi, 38, warga Kampung Cihaur Kelurahan, Kabupaten Subang. Keduanya meninggal di lokasi kejadian.
“Jadi ada lima korban. Dua meninggal di TKP, dua orang meninggal saat perjalanan di rumah sakit Tentara (RST) dan satunya masih dalam perawatan di IGD RSUP dr Kariadi Semarang,” ungkap anggota Polrestabes Semarang, yang enggan ditulis namanya.
Korban meninggal di rumah sakit adalah Ade Suryana, 48, warga Cihaur Kabupaten Subang dan Ngadimin, 37, warga Desa Klumpit, Kabupaten Semarang. Sedangkan korban selamat dan masih menjalani perawatan di rumah sakit adalah Dede Yayat, 30, warga Dusun Sukamulya, Kabupaten Subang.
Menurut keterangan Hariyanto warga sekitar tempat kejadian, peristiwa tragis ketika para korban ini sedang mengerjakan bis beton di bagian belakang hotel yang berlokasi di Kelurahan Sekayu, Kecamatan Semarang Tengah ini. Tiba-tiba, tembok setinggi empat meter dan panjang sekitar 20 meter roboh dan menimpa lima orang tersebut.
“Setelah briefing savety perkejaan selesai mereka terus bekerja, pembagian regu. Jadi pas disekitaran tembok yang roboh itu katanya ada delapan orang, sedang mengerjakan untuk basement, persiapan pengecoran bawah. Pas roboh itu dua orang pas dibawah tembok (roboh), tiga orang terkena imbas, dan tiga orang lainnya berhasil menyelamatkan diri,” jelasnya.
Hariyanto menduga tembok runtuh karena getaran alat berat backhoe yang baru saja dinyalakan. “Mungkin bisa juga dari getaran mesin backhoe. Posisinya disebelah bangunan yang akan di kerjakan,” jelasnya.
Pada saat tembok tersebut roboh juga menimbulkan suara gemuruh yang menyita perhatian warga disekitar. “Yang luka selamat itu dibawa ke rumah sakit menggunakan motor, yang dua dibawa pakai mobil proyek. Yang dua meninggal tertimpa meterial dievakuasi pakai alat manual. Proses evakuasi jenazah sampai sekitaran pukul 12.00,” terangnya.
Setelah proses evakuasi jenazah selesai, tiba-tiba bangunan agar tembok pembatas milik hotel POP bagian kanan juga roboh ke barat masuk lahan hotel Awan Sewu. Beruntungnya, saat tembok setinggi sekitaran empat meter ini runtuh dan tidak menimbulkan korban jiwa. “Ya sekitaran satu setengah jam setelah proses evakuasi. Untungnya pas sudah sepi orang. Bayangkan kalau pas ramai, apa nggak timbul korban lagi,” ujarnya. (mha/bas)