29.1 C
Semarang
Saturday, 23 August 2025

Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Tebing Stonen Longsor

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Tidak ada angin, tidak ada hujan, tebing setinggi kurang lebih 20 meter tiba-tiba longsor, Senin (20/7/2020) sekitar pukul 12.00. Tebing yang berlokasi di Jalan Stonen Selatan III RT 1 RW 4 Kelurahan Bendan Ngisor, Kecamatan Gajahmungkur itu longsor menimpa mobil pikap Grand Max bernopol H 1758 TG  milik Antono, warga sekitar lokasi kejadian. Akibatnya, mobil yang tengah diparkir itu rusak parah tertimpa meterial longsoran tanah padas.

“Untungnya saya sudah keluar, mau ambil stiker. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh, lalu saya keluar melihat mobil sudah tertimpa bongkahan tanah padas,” ujar Antono kepada RADARSEMARANG.COM di lokasi kejadian.

Mobil seharga Rp 140 juta tersebut mengalami rusak parah. Bodi depan penyok tertimpa bongkahan tanah padas berdiameter sekitar dua meter. Bahkan, bodi mobil yang relatif masih baru itu sampai ringsek ke bawah. Bak belakang juga ringsek tertimpa material batu padas berdiameter kurang lebih sama.

“Sekarang kondisi mobil hancur total, mesin sudah tidak berbentuk lagi. Kejadiannya cepat banget, tidak sampai hitungan menit. Alhamdulillah saya selamat. Tidak bisa dibayangkan kalau saya masih di dalam mobil,” katanya.

Saksi mata kejadian itu, Risti Dwi Anggraini, 23, dan Nia Sri Yuniarti, 41. Sekitar pukul 12.00, keduanya sempat mendengar suara gemuruh dan angin kencang yang berasal dari depan rumah. “Setelah saya lihat, tanah longsor turun dari lereng tebing milik ASM dan menimpa mobil di bawahnya,” kata Nia.

Pascakejadian itu, warga sekitar bergotong royong menyingkirkan material longsor yang sempat menutupi badan jalan selebar kurang lebih enam meter tersebut.  Akibat longsor ini, membuat warga setempat waswas. Pasalnya, tebing dengan bentangan sepanjang 70 meter dan ketinggian 20 meter ini mengalami longsor bukan yang pertama kalinya. Sebelumnya juga pernah mengalami longsor pada 1980.

“Ini yang kedua kalinya dalam skala besar. Beruntungnya tidak ada korban jiwa saat kejadian. Kami kaget siang terik begini kok ada longsor, padahal tidak ada hujan,” kata Ketua RT 1 RW 4 Kelurahan Bendan Ngisor Joko Warsito.

Joko berharap pascakejadian ini, pihak terkait dapat memberikan solusi. Sebab, warga sudah beberapa kali melakukan rapat untuk mengatasi persolan Bukit Stonen yang rawan longsor. Namun masih terkendala kepemilikan lahan. Sebab, Bukit Stonen milik salah satu yayasan.

“Kami ingin melakukan pengeprasan bukit, terutama di sisi barat dan meninggikan talut terasering. Tapi, inisiatif warga ini tidak bisa kami lakukan, lantaran tanah itu milik yayasan,” bebernya.

Joko menambahkan, jika Bukit Stonen tidak segera ditangani, dapat menjadi ancaman bagi warga. Apalagi material bukit adalah batu cadas sangat berbahaya bila longsor menghantam permukiman warga. Sebab, ada belasan rumah yang bermukim di sekitar Bukit Stonen.

“Kami sudah imbau warga agar jangan beraktivitas di dekat bukit, terutama saat hujan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Kami juga akan segera melaporkan kejadian ini ke tingkat RW dan kelurahan agar segera ditindaklanjuti,” katanya. (mha/aro/bas)

 


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya