RADARSEMARANG.COM, Semarang – Universitas Negeri Semarang (Unnes) dan Universitas Diponegoro (Undip) siap menyelenggarakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Hal ini dilakukan setelah keluarnya surat rekomendasi dari Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dan Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Semarang. Rencananya, UTBK Unnes akan diselenggarakan pada Minggu (5/7/2020) sampai Selasa (14/7/2020) mendatang dengan protokol kesehatan ketat. Di antaranya membagi peserta UTBK sehari dua kali dengan daya tampung sekali tes 590 peserta.
“Jumlah peserta yang ikut 10.632 orang, sehingga ada 19 sesi yang akan diselenggarakan. Kita sudah bersurat ke Wali Kota Semarang dan Dinas Kesehatan, surat rekomendasi juga sudah turun,” kata Wakil Rektor Bidang Akademik Unnes Zaenuri kepada RADARSEMARANG.COM, Jumat (3/7/2020) siang.
Ia menjelaskan, sesuai dengan arahan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), pelaksanaan UTBK akan dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Total ada lima lokasi yang disiapkan, yakni Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M), Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi (LP3), Perpustakaan Lama, Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Hukum. “Ruang ujian ada 27 ruangan, PC yang disiapkan ada 592 unit, dan 104 unit untuk cadangan,” jelasnya.
Protokol kesehatan, lanjut Zaenuri, mulai diterapkan Unnes ketika peserta masuk ke lingkungan Unnes dengan pengecekan suhu tubuh. Selain itu, pengantar hanya boleh menurunkan peserta, kemudian meninggalkan lingkungan kampus. Sedangkan peserta yang membawa kendaraan disiapkan parkir khusus. “Sistemnya drop off untuk pengantar, dan kita minta untuk tidak melakukan kerumunan,” jelasnya.
Peserta pun diimbau untuk tidak datang langsung mengecek ruangan. Dikarenakan, denah tempat ujian bisa dilihat secara online di laman UTBK. Namun jika memang ada peserta yang mau melihat lokasi, hanya boleh melintas dari luar gedung ataupun di depan gedung. “Kalau datang tidak boleh masuk ruangan hanya di depan gerbang,” katanya.
Koordinator Pelaksana UTBK Unnes yang juga Kepala BAKK Deddy Rustiono menjelaskan, jika pelaksanaan sesi pertama pukul 09.00-11.15, sedangkan sesi kedua pukul 14.00-16.15. Panitia, lanjut dia, akan melakukan sterilisasi dengan disinfektan sebelum dan sesudah sesi dimulai akan dilakukan penyemprotan disinfektan. “Saat jeda kita lakukan disinfeksi ruangan untuk menjamin pelaksanaan tiap sesi sesuai protokol. Ada 26 petugas yang akan melakukan penyemprotan disinfektan. Kami juga imbau agar peserta datang satu jam sebelum ujian dimulai,” ujarnya
Ketua Satgas Covid-19 Unnes Yuni Wijayanti menambahkan, ada 26 tenaga medis yang bersiap saat UTBK dilaksanakan. Ia menjelaskan, jika ada peserta dengan suhu tubuh 37,5 derajat celsius, maka akan kembali diulang pengecekannya. Jika ternyata ada indikasi mengarah virus korona, maka akan dilakukan tindakan lain dengan berkomunikasi dengan RSUP dr Kariadi Semarang. “Kalau masih tetap dan ada riwayat kontak dan gejala penyerta seperti batuk, pilek, gangguan pernapasan, akan buat berita acara diberikan ke sekretariatan, nanti akan dilakukan tindakan. Lalu kita buatkan berita acara, dan diusulkan ikut tes tahap kedua,” katanya.
Sementara itu, sebanyak 23.092 calon mahasiswa bakal mengikuti UTBK jalur SBMPTN Undip Semarang. Undip sudah menyiapkan tenaga medis khusus dan Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) Undip untuk mengawal jalannya UTBK. Selain itu, ruang khusus juga disediakan bagi peserta yang sedang mengalami gejala batuk-batuk. Untuk peserta yang memiliki suhu badan di atas 38 derajat celcius tidak diperbolehkan untuk mengikuti UTBK, dan dijadwalkan ke seleksi berikutnya. Semua protokol kesehatan diterapkan dalam pelaksanaan UTBK 2020. Mulai dari kewajiban memakai masker, penyediaan tempat cuci tangan, maupun pengukuran suhu tubuh sebelum memasuki ruangan.
UTBK Undip Semarang akan berlangusng selama dua tahap, yaitu 5-12 Juli serta 20-29 Juli 2020. Jika saat normal satu hari empat sesi, sekarang hanya diperbolehkan dua sesi. Semua itu juga harus ketat dan mengikuti protokol kesehatan. “Misalnya jika nanti ada yang suhunya di atas 38 derajat celcius ya mohon maaf sementara tidak boleh ikut UTBK,” kata Rektor Undip Prof Dr Yos Johan Utama di Gedung Rektorat Undip Semarang.
Dikatakan, dalam UTBK 2020, Undip menyiapkan 995 unit komputer. Untuk lokasinya berada di Kampus Undip Tembalang dan Pleburan. Social distancing dilakukan dengan memberikan jarak satu meter antara satu komputer dengan komputer lain.
Wakil Rektor I Undip Semarang Budi Setiyono mengatakan, untuk tenaga medis dan ruang khusus memang disiapkan sebagai antisipasi. Sebab, di tengah pandemi Covid-19 tidak semua kondisi peserta UTBK terpantau secara jelas. Selain itu, sebagai salah satu sarat protokol kesehatan agar pelaksanaan UTBK Undip bisa berjalan lancar. “Jadi, kalau ada yang batuk-batuk meski kondisi tubuhnya sehat, nanti diarahkan ke ruangan sendiri,” ujarnya. (den/fth/aro/bas)