RADARSEMARANG.COM, Semarang – Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Jawa Tengah mulai menggiatkan sosialisasi digital market kepada para pedagang pasar tradisional. Mengingat keberadaannya mulai tergerus oleh keberadaan swalayan modern dan digital market.
Ketua APPSI Jateng Suwanto menuturkan perubahan tren jual beli memang tidak dapat dihindari. Apalagi saat pandemi seperti ini. Kebanyakan masyarakat cenderung lebih memilih menggunakan media online untuk berbelanja. Itu lebih memudahkan mereka untuk tetap di rumah dan terhindar dari persebaran virus korona. Hal tersebut tentu berdampak bagi para pelaku pasar tradisional yang sepi pembeli.
“Kalau dibiarkan terus menerus seperti ini, nasib pedagang pasar di Jateng bisa terancam punah,” ujarnya saat memberikan pelatihan di kantor Fraksi Golkar DPRD Jateng, Rabu (1/7/2020).
Karena itulah, pihaknya mulai mengajak pedagang pasar untuk belajar digital market. Dengan begitu, mereka dapat bersaing dalam memasarkan produknya. Tidak hanya di pasar, melainkan melalui platfrom digital di rumah masing-masing. Pihaknya berjanji akan terus memberikan fasilitas pembelajaran. Hingga seluruh pedagang yang ada di sekitar 1.300 pasar di Jateng mampu beralih menggunakan digital market.
Sementara itu langkah digitalisasi pedagang pasar diapresiasi oleh anggota Komisi B DPRD Jateng, Imam Teguh Purnomo. Politisi Partai Golkar ini mengaku perlunya perubahan gaya jual jika pedagang pasar ingin bersaing di tengah era modern seperti ini. “Sebelum covid-19 saja sudah banyak pedagang pasar mengeluh sepi. Apalagi saat ini, semakin parah. Kasihan mereka kalah saing dengan digital market,” ujarnya. (akm/ida/bas)