RADARSEMARANG.COM, Semarang – Akibat pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai, semua aspek kehidupan berdampak, tak terkecuali dunia pendidikan. Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) harus menyiapkan rencana Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) termasuk untuk praktik siswa.
Kepala SMK Negeri 7 Semarang Samiran mengaku sekolahnya memang salah satu dari beberapa sekolah lainnya yang dijadikan pilot project penerapan PPJ. Adapun menyikapi PPJ, sekolahnya menerapkan tiga konsep. Daring murni, shifting dan kombinasi antara daring dan shifting.
Dijelaskannya, konsep daring, setiap guru dapat mengajar beberapa kelas dalam sekali waktu. Dengan demikian gambarannya seperti kelas maya. Ia juga mengaku sudah menggembleng guru-guru untuk menguasai teknologi pembelajaran daring.
Adapun konsep shifting, lanjut Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekola (MKKS) Jateng ini, nanti yang masuk ke sekolah siswa digilir. Bisa separo, sepertiga, seperempat atau seperlima. Semua mempertimbangkan tingkat kepadatan atau rasio luas area kelas dengan jumlah siswa dan guru.
“Nanti di kelas paling 7-8 siswa karena seperlima dari 36 siswa dalam 1 rombel. Kalau total siswa kami data terakhir 2527 siswa, ada 71 rombel, dan ada 9 jurusan,” kata Samiran, Selasa (30/6/2020).
Sedangkan kombinasi daring dan shifting, nantinya pembelajaran teori seluruhnya dilakukan daring di rumah, khusus untuk pembelajaran praktik tetap di sekolah. Apabila diperlukan tatap muka, nanti setiap guru mengatur jadwalnya, namun tetap memperhatikan protokol kesehatan. “Kesiapan peserta didik juga harus ada izin orang tua, rencana konsep PPJ ini diterapkan mulai Juli saat ajaran baru,” ujarnya. (jks/ton/bas)