25.1 C
Semarang
Saturday, 21 June 2025

Harga Ikan Anjlok, Biaya Operasional Selangit

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Puluhan nelayan Tambaklorok Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara resah. Pasalnya antara hasil tangkapan ikan dari laut dengan biaya operasional perahu tidak seimbang.

“Saat ini harga ikan turun. Padahal biaya operasional untuk perahu sangat besar, sehingga tidak seimbang pendapatan yang didapat. Hal ini menjadikan nelayan malas melaut,” kata Ketua Paguyuban Nelayan Tambaklorok Solikin, Kamis (18/6/2020).

Kata Solikin, harga ikan yang turun drastis diantaranya rajungan. Semula harganya Rp 45 ribu/kg sekarang turun jadi Rp 20 ribu/kg. Kemudian udang yang dulunya Rp 80 ribu- Rp 100 ribu/kg, sekarang Rp 45 ribu-Rp 50 ribu/kg.

“Ikan cumi-cumi harganya juga turun. Ini tidak sesuai dengan kebutuhan nelayan. Harapannya korona itu cepat berakhir dan bisa kembali normal sehingga tangkapan ikan bisa mencukupi kebutuhan tiap hari para nelayan,” tambahnya.

Menurutnya, untuk bisa melaut membutuhkan solar sebanyak 25 sampai 30 liter. Sebelum ada pandemi, nelayan bisa mendapatkan hasil Rp 400 ribu sampai Rp 500 ribu, sekarang dapat Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu. “Padahal solarnya sampai 30 liter dengan harga Rp 6.000 dengan kualitas jelek sehingga sekali melaut harus mengeluarkan biaya Rp 180 ribu,” imbuhnya.

Hal senada disampaikan nelayan lainnya, Subur. Bahwa nelayan sedang mengalami kesusahan karena hasil tangkapan tidak sesuai dengan hasil yang didapat. “Tangkapan itu banyak, ketika dibawa ke darat hasilnya murah sehingga nelayan malas melaut,” katanya.

Pihaknya meminta Pemkot Semarang untuk membangunkan SPBU bagi nelayan agar bisa membeli solar kualitas bagus. “Memang sebelumnya ada SPBU di Tambaklorok, tetapi sekarang sudah tidak ada lagi. Untuk itu Pemkot dapat membantu pembuatan SPBU bagi nelayan Tambaklorok,” pintanya. (hid/ida/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya