27 C
Semarang
Monday, 16 June 2025

Pemkot Semarang Beri Kelonggaran secara Bertahap

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Pemkot Semarang secara perlahan kembali membuka sektor perekonomian. Pelaku usaha mendapat kelonggaran dengan tetap menaati protokol kesehatan.

Menurut Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, sektor perekonomian akan dibuka secara bertahap. Jika nantinya harus ada PKM (pembatasan kegiatan masyarakat) lagi, kemungkinan pihaknya akan melonggarkan sektor usaha sampai pukul 22.00.

“Jadi kita akan buka secara pelan-pelan. Orang boleh kumpul yang tadinya hanya sepuluh orang, pada PKM jilid 3 ini naik jadi 30 orang. Sambil kita lihat situasi nanti mungkin akan naik lagi jadi 50 orang dan seterusnya,” ungkap pria yang juga akrab disapa Hendi tersebut kepada RADARSEMARANG.COM Rabu (17/6/2020).

Ia juga menambahkan bahwa nantinya yang dibicarakan bukan lagi soal pembatasan kegiatan. Melainkan soal kapasitas ruang. Seperti perbaikan jumlah kapasitas ruang di berbagai tempat agar warga tak berhimpitan.

Hal tersebut sebagai upaya Pemkot Semarang dalam memberikan kebijakan akselerasi dalam ekonomi. Tak menutup kemungkinan pada PKM selanjutnya sektor wisata juga akan dibuka.

Disinggung mengenai Kota Semarang menjadi salah satu dari tiga daerah zona merah yang disorot Gubernur Jateng, Hendi mengatakan jika data dari pemprov tersebut mestinya ditunjang dengan data 35 kabupaten/kota yang akurat. Namun bagi Hendi  ini sebagai bentuk perhatian gubernur untuk Kota Semarang. Artinya Kota Semarang diminta untuk bisa berbenah lebih baik lagi. Karena sampai hari ini masih masuk zona merah.

Hanya saja, Hendi menyangsikan apakah benar hanya tiga daerah tersebut yang masuk zona merah. Karena hasil komunikasi dengan dua daerah lain, mereka mengungkapkan kegalauannya karena ketika dilakukanya tes secara masal di tempat publik, jumlah penderita positifnya bertambah.

“Tapi dua daerah yang kemarin diskusi dengan saya itu nggak masuk dalam zona merahnya penjelasan Pak Gubernur,” ujarnya.

Mestinya, lanjut Hendi, ada sebuah upaya-upaya menghimpun data yang lebih jelas supaya tidak kelihatan seperti pertandingan cepat-cepatan zona hijau.

“Kalau hanya pertandingan, pergerakannya tidak standar dan tidak sama, pasti dimenangkan oleh wilayah-wilayah yang tidak melakukan tes masal di tempat-tempat keramaian,” tandasnya.

Untuk itu, Hendi menginginkan Kota Semarang bisa zona hijau secara alami dan memang benar-benar warganya sudah sehat. “Bukan zona hijau karena tidak ada pergerakan di lapangan,” tegasnya. (nor/zal/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya